Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko mengatakan pesawat tempur Rusia pada tengah malam menembakkan rudal dan artileri ke pantai laut Ukraina dekat Tuzla, di selatan Odesa.
"Mereka menembakkan amunisi dalam jumlah besar dari jarak yang sangat jauh," katanya di Facebook, sebagaimana dilansir dari Associated Press.
Gerashchenko mengatakan Rusia ingin menguji sistem pertahanan pantai Ukraina. Ia menambahkan bahwa tidak ada upaya untuk menurunkan pasukan di lokasi tersebut. Dia tidak mengatakan apakah ada tembakan yang mengenai target.
Sementara itu sejumlah ledakan mengguncang Ibu Kota Kyiv pada Rabu (16/3) pagi, menurut wartawan AFP di kota itu. Layanan darurat setempat mengatakan ledakan itu mengakibatkan dua bangunan tempat tinggal rusak dan dua orang terluka.
Ledakan itu terjadi saat Rusia mengintensifkan serangan di Ibu Kota Ukraina. Kyiv memberlakukan jam malam pada Selasa (15/3) malam karena wali kota menyebutnya sebagai "momen sulit dan berbahaya.”
Setidaknya tiga ledakan keras terdengar sesaat setelah fajar di bagian barat kota, dan asap tebal mengepul ke langit.
"Dua bangunan tempat tinggal rusak dalam pemboman semalam di bagian tengah Kyiv, distrik Shevchenkivskyi. Dua orang dilaporkan terluka, 35 dievakuasi," kata layanan darurat negara Ukraina di Telegram.
Gambar yang dirilis oleh layanan darurat menunjukkan sudut atas satu bangunan telah hancur sebagian, sementara yang lain memiliki kerusakan dan terdapat bekas hangus di atap dan bagian atasnya.
Sedikitnya empat orang tewas dan 40 terluka akibat serangan Rusia yang membakar gedung di distrik Sviatoshynsky, Kyiv, Selasa (15/3). Beberapa bangunan lain juga terkena.
Hampir tiga minggu setelah invasi ke Ukraina, pasukan Rusia yang mengepung Kyiv di dua sisi telah meningkatkan serangan mereka. Banyak warga Kyiv khawatir akan terjadinya serangan penuh.
Pertempuran terus berkecamuk di kota-kota seperti Mariupol, Kharkhiv dan Mykolaiv, serta di kota-kota pinggiran di luar Kyiv. [ah/rs]