Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan para pejabat Amerika sedang dalam proses mengevaluasi dan mendokumentasikan potensi kejahatan perang yang dilakukan Rusia dalam invasi yang dilakukannya di Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan Blinken kepada wartawan, pada Kamis (17/3), sehari setelah Presiden Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “penjahat perang.”
Blinken mengatakan ia yakin serangan yang secara sengaja menarget warga sipil di Ukraina akan menjadi kejahatan perang, dan akan ada pertanggungjawaban serta “konsekuensi besar" untuk setiap kejahatan perang yang telah terjadi.
“Dengan sengaja menarget warga sipil adalah kejahatan perang,” ujar Blinken. “Setelah semua kehancuran yang kita lihat, sangat sulit untuk menyimpulkan sebaliknya,” tambahnya.
Blinken juga mengukuhkan bahwa pada hari Kamis seorang warga negara Amerika tewas dalam serangan di kota Chernihiv. “Saya dapat mengkonfirmasi bahwa seorang warga Amerika tewas,” ujarnya lirih. Ia tidak segera menyebut identitas korban, yang setidaknya merupakan warga negara Amerika kedua yang tewas dalam konflik tersebut setelah wartawan dan pembuat film dokumenter Brent Renaud tewas tertembak pada pekan lalu.
Polisi Chernihiv mengatakan melalui Facebook, terdapat serangan artileri berat di kota itu dan seorang warga Amerika termasuk di antara korban yang tewas dalam serang tersebut.
Gubernur Chernihiv, Viacheslav Chaus, mengatakan pada TV Ukraina bahwa sedikitnya ada 53 orang yang telah dibawa ke kamar mayat selama 24 jam terakhir ini akibat serangan udara dan tembakan darat yang dilancarkan pasukan Rusia. [em/lt]