Presiden Polandia, Lithuania, Latvia dan Estonia – semua negara NATO yang berbatasan dengan Rusia, Rabu (13/4) mengunjungi Kyiv untuk menunjukkan dukunganm sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad untuk melanjutkan serangan Moskow terhadap Ukraina sampai “sepenuhnya selesai.”
Para pemimpin dari empat negara, yang khawatir Rusia bisa menyerang mereka jika Ukraina jatuh ke Moskow, melakukan perjalanan dengan kereta api ke ibukota Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Meskipun gagal merebut Kyiv dan sebagian besar Ukraina, pasukan Rusia telah membombardir banyak kota, membunuh ribuan warga sipil Ukraina dan menghancurkan perumahan dan rumah sakit sebelum Moskow menarik kembali pasukannya dari Ukraina barat.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan Rusia sedang menyusun kembali pasukannya, termasuk helikopter dan sistem artileri, di Belarus untuk “memperbaharui upaya” yang menargetkan Ukraina timur.
Meski mengakui telah mengalami kehilangan pasukan yang “signifikan”, Moskow Rabu mengklaim pada 1.000 lebih tentara Ukraina telah menyerah di pelabuhan Mariupol yang terkepung. Namun, informasi tersebut tidak bisa diverifikasi.
Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya Selasa (12/4) menyebut serangan Rusia di Ukraina sebagai "genosida" dan berpendapat bahwa "Putin hanya mencoba untuk menghapus gagasan bahkan untuk menjadi seorang warga Ukraina sekalipun."
Zelenskyy memuji penggunaan kata itu oleh Biden, dengan mengatakan "menunjuk langsung nama mereka sangat penting untuk melawan kejahatan."
Tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak deskripsi Biden, dengan mengatakan, “Kami menganggap upaya semacam ini, untuk mendistorsi situasi tidak bisa diterima. Ini hampir tidak dapat diterima dari presiden Amerika, sebuah negara yang telah melakukan kejahatan terkenal belakangan ini.” [my/jm]