Tautan-tautan Akses

AS Belum Berkomitmen untuk Menyelidiki Genosida Rusia


Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui telepon dari Gedung Putih di Washington, pada 9 Desember 2021. (Foto: AP/Susan Walsh)
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui telepon dari Gedung Putih di Washington, pada 9 Desember 2021. (Foto: AP/Susan Walsh)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan untuk pertama kalinya pada Selasa (12/4) bahwa invasi Rusia ke Ukraina sama dengan genosida, sebuah eskalasi signifikan dalam retorika Biden.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Rabu (13/4) menolak menjawab apakah komentar Biden mencerminkan posisi pemerintah AS, namun mengatakan bahwa presiden “berbicara berdasarkan kesan yang ia dapat dari menyaksikan rekaman mengerikan yang telah kita semua lihat” di Ukraina.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintahan Biden akan menilai lebih lanjut apakah akan meluncurkan tinjauan resmi tersendiri.

Price mengatakan bahwa AS mendukung para pengacara internasional yang mencoba menentukan apakah ambang batas hukum genosida terpenuhi, namun tidak mengatakan apakah AS akan meluncurkan penyelidikan sendiri.

Keputusan Departemen Luar Negeri mengenai hal semacam itu biasanya mengikuti proses internal yang cermat, tetapi keputusan akhirnya berada di tangan menteri luar negeri, yang mempertimbangkan apakah hal itu memajukan kepentingan Amerika atau tidak, kata para pejabat.

Klaim Biden tentang genosida juga digaungkan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang mengatakan bahwa istilah itu “sangat tepat” digunakan, mengingat tuduhan kejahatan perang dan pelanggaran HAM yang merajalela.

Genosida, yang dianggap sebagai pelanggaran internasional paling serius, pertama kali digunakan untuk menggambarkan Holocaust Nazi. Praktik itu secara resmi diklasifikasikan sebagai tindak kejahatan di bawah hukum internasional dalam konvensi PBB pada tahun 1948.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi.

Moskow menyebut tindakannya sebagai sebuah “operasi khusus” untuk menghancurkan kekuatan militer Ukraina dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya. Di sisi lain, Ukraina dan negara-negara Barat menyebut Rusia meluncurkan perang agresi yang tidak beralasan.

Kremlin mengatakan pada hari Rabu (13/4) bahwa pihaknya sangat tidak setuju dengan istilah genosida yang digunakan Biden untuk menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina dan menuduh Washington munafik. [rd/rs]

XS
SM
MD
LG