AS dan sekutu-sekutunya Selasa (10/5) menuduh Rusia melakukan serangan siber terhadap Ukraina baik sebelum maupun selama invasi berlangsung.
“Dalam bulan-bulan menjelang dan sesudah invasi ilegal Rusia dimulai, Ukraina mengalami rangkaian operasi dunia maya yang terganggu, termasuk pencemaran di situs web, serangan penampikan layanan, dan serangan internet berupa penghapusan data dari komputer milik pemerintah dan entitas swasta, ini semuanya merupakan bagian dari cara Rusia,” kata Menlu AS Antony Blinken di dalam sebuah pernyataan.
Serangan itu, katanya, difokuskan pada komunikasi satelit guna mengganggu kemampuan komando dan kendali Ukraina, serta dimulai pada Januari, kata Blinken.
Blinken menambahkan bahwa serangan ini punya “dampak sampingan” pada negara-negara Eropa lainnya.
Blinken mengatakan, "AS dan sekutu-sekutunya mengambil langkah-langkah untuk membela diri melawan tindakan Rusia yang tidak bertanggung jawab itu,” termasuk memberi pejabat pemerintah, pemasok layanan penting, serta operator sarana penting dengan telepon satelit dan terminal data.
Dia juga mengatakan, pemerintah AS telah mengembangkan mekanisme baru guna membantu Ukraina mengidentifikasi ancaman di dunia maya dan memulihkan diri dari insiden di dunia maya.
Rusia belum mengomentari tuduhan ini, dan Moskow biasanya membantah pihaknya melakukan serangan seperti itu di dunia maya. [jm/ka]