Band Ukraina, Kalush Orchestra, memenangkan Kontes Lagu Eurovision pada Minggu (14/5). Kemenangan itu menandai dukungan yang besar terhadap negara yang sedang dikoyak perang itu.
Kelompok beranggotakan enam orang itu memadukan melodi tradisional dengan hip hop kontemporer. Penampilan mereka jadi favorit diantara 25 kontestan yang berkompetisi di babak final. Suara publik dari negara asal sangat menentukan kemenangan mereka.
Pentolan band itu, Oleg Psiuk, memanfaatkan audiens global yang besar untuk menyerukan permohonan untuk membebaskan para pejuang yang masih terperangkap di pabrik baja yang luas di kota pelabuhan Mariupol.
"Saya mohon kepada Anda semua, tolong bantu Ukraina, Mariupol. Bantu Azovstal, sekarang juga," katanya di depan sekitar 7.500 orang yang menonton secara langsung dan jutaan orang yang menonton lewat TV.
Permohonan untuk membebaskan para pejuang Ukraina yang masih terperangkap di pabrik Azovstal itu menjadi pengingat bahwa kontes lagu Eurovision yang gemerlap itu diadakan di tengah peperangan di Eropa timur.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengisyaratkan bahwa ia menonton dari Kyiv dan mendukung band Ukraina itu.
"Ini memang bukan perang, tapi tetap saja, bagi kami hari ini, kemenangan apapun sangat penting," kata Zelenskyy, menurut pernyataan presiden. "Maka, ayo bersorak kami. Jayalah Ukraina!" [vm/ft]
