Stephanie Weller, seorang ibu di Arvada, negara bagian Colorado, mulai frustrasi ketika susu formula bayi menghilang di pasar. Tidak ada satu toko pun dalam radius dua jam berkendara dari rumahnya yang menjual susu formula bayi. Ia akhirnya datang ke “bank susu.”
“Kami dapat datang kesini dan mendapatkan susu sebanyak yang kami butuhkan untuk memberi makan bayi kami dan membuatnya tumbuh. Minggu lalu ketika kami menelpon ke sini, belum ada susu bayi yang tersedia. Cukup mengkhawatirkan ketika menyadari kami mungkin tidak dapat memberi makan bayi kami dengan benar. Jadi kami mungkin harus berupaya mengganti susu formula yang hilang di pasar. Tetapi kami tidak tahu apa yang harus dilakukan.”
Hal senada disampaikan Matt Long. “Anak saya bertahan hidup dari susu. Kelangkaan ini cukup menjadi pukulan bagi kami, dan kami harus memikirkan karena bayi tidak memahami kelangkaan. Bayi hanya tahu lapar. Jika ia belum makan dalam dua, tiga atau empat jam maka ia akan memberitahu Anda bahwa ia belum makan. Ia akan menangis.”
Kekurangan susu formula bayi di Amerika telah memicu minat para ibu untuk datang ke “bank susu” di mana sejumlah ibu menawarkan untuk menyumbangkan ASI mereka. Orang tua yang putus asa menelpon “bank susu” untuk mendapat nasihat soal solusi supaya bayi mereka dapat tetap makan.
“Bank susu” tidak selamanya dapat menjawab kebutuhan bayi karena tidak semua bayi dapat minum ASI, terutama mereka yang memiliki kebutuhan diet khusus. Tantangan ini muncul ketika lusinan “bank susu” di Amerika berupaya keras memprioritaskan memberi makan bayi-bayi yang secara medis rentan.
Organisasi yang menaungi “bank susu” mengumpulkan ASI dari para ibu dan mengolahnya, termasuk melalui pasteurisasi; dan kemudian bekerjasama dengan rumah-rumah sakit untuk mendistribusikannya.
Penarikan Akibat Temuan Bakteri & Isu Rantai Pasokan Picu Kelangkaan
Penarikan susu formula bayi yang diduga mengandung bakteri dan sejauh ini telah membuat empat bayi jatuh sakit – termasuk dua diantaranya yang meninggal dunia – serta gangguan rantai pasokan, telah menimbulkan kelangkaan susu formula bayi dan membuat para orang tua yang panik menukar dan membeli susu formula secara online. Presiden Joe Biden telah menyerukan para produser untuk meningkatkan produksi dan berdialog dengan para pengecer soal bagaimana mereka dapat mengisi kembali rak-rak susu guna memenuhi kebutuhan warga.
Pemerintah Biden Jumat lalu juga mengatakan pembuat susu formula Abbott Laboratories berkomitmen untuk memberikan potongan harga hingga Agustus mendatang, untuk berbagai program penunjang, seperti kupon makanan yang membantu perempuan, bayi dan anak-anak – dikenal dengan istilah Women Infant Children program WIC.
Di Mother's Milk Bank Northeast yang berada di Newton, Massachusetts, minat para ibu untuk menyumbangkan ASI dan juga menerima susu karena kelangkaan yang terjadi kini melesat. Direktur eksekutif “bank susu” itu, Deborah Youngblood, mengatakan jika biasanya “bank susu” menerima sekitar 35-50 telfon per bulan dari orang-orang yang ingin menyumbang, pada hari Kamis lalu saja (12/5) ada 35 telfon dari calon donor ASI.
“Kami mendapat telepon dari para ibu yang ingin menjadi bagian dari solusi krisis ini dan tertarik menyumbangkan kelebihan ASI mereka. Kami sangat gembira melihat tanggapan publik atas kelangkaan susu formula bayi yang sedang terjadi. Di sisi lain, kami juga mendengar dari orang tua yang khawatir dan sedang mencari strategi untuk memberi makan bayi mereka.”
Tak Semua ASI Dapat Disumbangkan
Meskipun demikian tidak semua ibu yang ingin menyumbangkan ASI mereka dapat diterima.
“Sumbangan ASI meningkat pesat, tetapi ada proses untuk menjadi seorang donor susu karena susu harus terlebih dahulu diperiksa. Jadi ini bukan sekedar kami bisa menerima pasokan susu dalam jumlah besar. Kami harus melakukan proses pemeriksaan kesehatna yang ketat dengan para calon donatur susu, dan ia juga harus menjalani pemeriksaan darah. Kami harus menguji ASI yang disumbangkan dan kami tidak boleh menarik satu sen pun biaya dari proses ini,” kata Deborah.
The Human Milk Banking Association of North America, suatu LSM “bank susu” terakreditasi, mengatakan pihaknya melihat ada “peningkatan besar” permintaan susu bayi. Kelompok itu memperkirakan pertanyaan dari para orang tua yang ingin memenuhi kebutuhan bayi mereka naik 20% dalam beberapa hari terakhir ini.
Mentan AS Minta Abbott Laboratories Beri Potongan Harga
Menteri Pertanian Tom Vilsack Jumat lalu (13/5) mengirim surat kepada kepala Abbott Laboratories untuk mengungkapkan apa yang disebutnya sebagai “keprihatinan mendalam mengenai aksesabilitas susu formula bayi yang aman.” Abbott Laboratories memiliki kontrak penyediaan susu formula bayi dalam program federal WIC.
Vilsack meminta Abbott melanjutkan program yang akan memberikan potongan bagi produk-produk alternatif, termasuk susu formula bayi dari merk-merk kompetitif lainnya, yang sudah dilakukan setiap bulan.
Gedung Putih Jumat lalu mengatakan Abbott Laboratories berkomitmen memberikan potongan harga itu hingga akhir Agustus mendatang.
Pemerintah Biden mengatakan pihaknya bekerja dengan negara-negara bagian untuk memudahkan para penerima program WIC membeli susu formula bayi dengan ukuran berbeda, yang mungkin belum tercakup dalam program WIC. [em/jm]