Sesuai rancangan undang-undang (RUU) yang disetujui oleh para anggota Partai Republik dan siap ditandatangani oleh Gubernur Ohio, Mike DeWine, maka distrik sekolah di negara bagian itu dapat mulai mempersenjatai para staf di sekolah.
Partai Demokrat mengatakan bahwa usulan yang tidak wajib diikuti sekolah itu mengirimkan pesan yang salah, seminggu setelah berlangsungnya pembantaian terhadap 19 murid dan dua guru di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas.
Partai Republik mengatakan tindakan tersebut bisa mencegah penembakan serupa. Anggota-anggota parlemen di negara bagian Ohio mempercepat pengesahan rancangan undang-undang itu untuk menangkal dampak keputusan pengadilan, yang menyatakan bahwa berdasarkan undang-undang saat ini, maka staf sekolah bersenjata akan membutuhkan latihan selama ratusan jam.
Ketika mengumumkan dukungannya terhadap RUU itu, DeWine mengatakan RUU tersebut akan melindungi anak-anak dengan memastikan instruksi khusus bagi sekolah, termasuk pelatihan berbasis skenario yang signifikan.
RUU itu ditentang kelompok penegak hukum besar, para pendukung pengendalian senjata api, dan serikat guru di negara bagian itu. Mereka meminta DeWine memveto langkah tersebut. Hal itu didukung oleh beberapa departemen kepolisian dan distrik sekolah.
Berdasarkan versi terbaru RUU itu, staf sekolah yang membawa senjata harus mengikuti pelatihan awal hingga 24 jam, dilanjutkan dengan pelatihan kualifikasi ulang hingga delapan jam setiap tahun.
DeWine, yang diperkirakan akan menandatangani RUU itu pada akhir Juni, juga mengumumkan anggaran konstruksi negara bagian sebesar $100 juta untuk meningkatkan keamanan di sekolah dan $5 juta untuk peningkatan di tingkat perguruan tinggi. [em/rd]
