Pemogokan nasional para supir truk di Korea Selatan memasuki hari ketujuh berturut-turut, Senin (13/6), sementara mereka gagal mencapai kesepakatan dengan para wakil pemerintah mengenai kenaikan tarif minimum angkutan barang.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi serta para pemimpin serikat pekerja bertemu hari Senin untuk perundingan lainnya, yang keempat sejauh ini, tetapi tidak dapat menyepakati tarif minimum.
Para pengunjuk rasa berteriak-teriak sambil mengangkat poster merah-hitam bertuliskan “Pemogokan Umum! Berjuang bagi kemenangan.”
Sekitar 7.500 supir truk bergabung dalam pemogokan itu, mendesak pemerintah agar memperpanjang peraturan sementara mengenai tarif minimum angkutan barang yang akan berakhir pada akhir tahun ini.
Mereka menuntut agar pemerintah menaikkan tarif karena harga BBM terus meningkat dan ini sangat memengaruhi keuangan mereka.
Kementerian Transportasi menyatakan tingkat penggunaan peti kemas secara keseluruhan di berbagai pelabuhan dan tempat-tempat lainnya 70,7% pada Jumat sore, di atas tingkat biasanya, 65,8%. [uh/ka]