Tautan-tautan Akses

Pakar: Retorika Anti-LGBTQ Dapat Satukan Para Ekstremis


Sejumlah aktivis LGBTQ dan para pendukung kelompok tersebut memblokade jalanan di luar gedung Mahkamah Agung AS di Washington, dalam sebuah aksi pada 8 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
Sejumlah aktivis LGBTQ dan para pendukung kelompok tersebut memblokade jalanan di luar gedung Mahkamah Agung AS di Washington, dalam sebuah aksi pada 8 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)

Sejumlah pakar memperingatkan bahwa kelompok ekstremis menganggap retorika anti-LGBTQ sebagai hal yang ampuh untuk mempengaruhi pengikut mereka agar bertindak.

Sophie Bjork James, seorang profesor di Vanderbilt University dan pakar gerakan nasionalis kulit putih di Amerika, mengatakan penelitian menunjukkan ada jalur yang jelas antara normalisasi sentimen anti-LGBTQ di beberapa kongres di sejumlah negara bagian dan langkah tindak kebencian oleh kelompok ekstremis.

Baru-baru ini, 31 anggota kelompok neo-Nazi “Patriot Front” ditangkap di Coeur d’Alene Idaho, dan dikenakan tuduhan berkonspirasi untuk melakukan kerusuhan.

Polisi mengatakan para laki-laki ini merencanakan kerusuhan di sebuah pawai LGBTQ di Idaho.

Para anggota kongres negara bagian di Idaho, Florida, dan tempat-tempat lain baru-baru ini mengatakan, anggota masyarakat LGBTQ merusak ahlak anak-anak, tetapi tidak menyertakan bukti. [jm/em]

XS
SM
MD
LG