Sejumlah perusahaan di Amerika – antara lain: Walt Disney Co dan induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc – pada Jumat (24/6) mengatakan mereka siap menutupi ongkos perjalanan karyawan jika harus melakukan perjalanan untuk layanan aborsi di tempat lain. Kebijakan ini disampaikan setelah Mahkamah Agung mengambil langkah dramatis untuk membatalkan keputusan penting tahun 1973 yang mengakui hak konstitusional perempuan untuk melakukan aborsi, dan kemudian mengesahkannya secara nasional.
Putusan Mahkamah Agung pada Jumat memberi kemenangan penting pada Partai Republik dan kelompok konservatif agama yang ingin membatasi atau melarang, dan – di beberapa negara bagian – mengkriminalisasi prosedurnya.
Banyak negara bagian diharapkan akan lebih membatasi atau melarang aborsi setelah keputusan Mahkamah Agung itu, sehingga menyulitkan karyawan perempuan untuk menyudahi kehamilan mereka kecuali jika dapat melakukan perjalanan ke negara bagian lain di mana prosedur itu diperbolehkan.
Salah satu contohnya adalah negara bagian Oklahoma. Sebuah undang-undang yang ditandatangani April lalu melarang aborsi – kecuali dalam keadaan darurat medis. Undang-undang itu akan menghukum penyedia layanan medis itu yang melanggar hukum, dengan denda 100.000 dan kurungan penjara 10 tahun.
Undang-undang ini sedianya berlaku pada Agustus mendatang.
Negara-negara yang menawarkan perlindungan aborsi adalah New York dan Maryland.
Disney hari Jumat mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka mengetahui dampak keputusasaan aborsi ini, tetapi tetap berkomitmen menyediakan akses komprehensif ke perawatan kesehatan berkualitas, termasuk melakukan tindakan aborsi.
Meta akan mengganti biaya perjalanan untuk karyawan yang mencari perawatan reproduksi di luar negara bagian di mana mereka berada, tetapi “juga akan menilai cara terbaik untuk melakukannya mengingat komplesitas hukum yang ada.”
Perusahaan-perusahaan yang menawarkan penggantian biaya untuk melakukan perjalanan terkait aborsi, dapat rentan terhadap tuntutan hukum oleh kelompok pro-kehidupan dan negara bagian yang mulai dipimpin Partai Republik, dan bahkan kemungkinan hukum pidana.
Pengacara dan pakar lainnya mengatakan majikan dapat mengklaim bahwa kebijakan mereka melanggar undang-undang negara bagian yang melarang, memfasilitasi atau membantu dan bersekongkol dengan aborsi.
Rancangan putusan Mahkamah Agung tentang aborsi itu sempat bocor Mei lalu. Ketika itu banyak perusahaan, termasuk situs ulasan online Yelp, Microsoft Corp dan Tesla mengatakan akan membantu menutupi biaya perjalanan bagi karyawan yang mencari layanan reprodusi.
Salah seorang pendiri dan kepala eksekutif Yelp, Jeremy Stoppelman, mengatakan keputusan Mahkamah Agung itu “membahayakan kesehatan perempuan, menyangkal hak asasi merek dan mengancam akan membongkar kemajuan yang telah dibuat sebelumnya untuk menuju kesadaran gender.
Alaska Air Group, induk Alaska Airlines, mengatakan mereka “mengganti biaya perjalanan untuk prosedur dan perawatan medis terbaru jika tidak tersedia di tempat kita tinggal. Keputusan Mahkamah Agung hari ini tidak mengubah hal itu.”
Sejumlah perusahaan lain yang menawarkan tunjangan berupa situs pacaran di dunia maya, OKCupid dan Bumble Inc, Netflix Inc, dan JPMorgan Chase & Co. [em/ah]