Gubernur Texas Greg Abbott pada hari Kamis (7/7) memberikan wewenang kepada pasukan negara bagian untuk menangkap para migran dan mengembalikan mereka ke perbatasan AS-Meksiko. Langkah itu memperluas batas-batas kewenangan penegakan hukum mereka dan upaya yang meningkat dari Partai Republik untuk membendung meningkatnya jumlah migran yang melintasi perbatasan.
Pemerintah federal bertanggung jawab atas penegakan hukum imigrasi. Gedung Putih mengecam langkah tersebut dan satu kelompok hak-hak imigran menyerukan intervensi cepat dari Departemen Kehakiman.
Selama lebih dari setahun, Texas telah berpatroli di perbatasan dengan tindakan yang semakin keras. Abbott hari Rabu (6/7) tidak sampai pada keputusan untuk memberikan wewenang kepada tentara Texas dan anggota Garda Nasional – yang telah dikerahkannya ke perbatasan dalam jumlah ribuan – untuk membawa migran melintasi gerbang masuk dan dikembalikan ke Meksiko. Hal itu mengecewakan mantan pejabat pemerintahan Trump yang telah mendesak gubernur itu untuk melakukannya.
Di antara pertanyaan yang muncul akibat langkah tersebut adalah pelatihan yang diterima pasukan negara bagian untuk menahan dan mengangkut para migran. Pakar hukum memperkirakan langkah itu akan mengundang gugatan di pengadilan.
Jumlah migran yang menyeberangi perbatasan mencapai yang tertinggi dalam sekitar dua dekade. Di perbatasan Texas, pihak berwenang AS menghentikan migran yang menyeberang secara ilegal sebanyak 523.000 kali antara Januari dan Mei, naik dari 417.000 pada rentang yang sama tahun lalu.
Abbott menyalahkan pemerintahan Biden dan menghabiskan lebih dari $3 miliar dana negara bagian untuk aparat keamanan perbatasan besar-besaran. Tetapi operasi negara bagian itu tidak membendung arus migran. [lt/pp]
Forum