Perdana Menteri Somalia telah menunjuk mantan wakil pemimpin kelompok militan al-Shabab, Mukhtar Robow, duduk di kabinet sebagai menteri untuk urusan wakaf dan agama.
Robow, yang juga dikenal sebagai Abu Mansour, hadir di istana presiden Somalia Selasa (2/8) saat Perdana Menteri Hamza Abdi Barre mengumumkan kabinet barunya. Perkembangan mengejutkan itu terjadi sehari setelah Robow dibebaskan dari markas besar Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) Somalia.
Robow telah ditahan sejak Desember 2018, ketika pasukan pemerintah Somalia yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dari Ethiopia menahannya di kota Baidoa, Somalia, untuk mencegahnya mencalonkan diri sebagai pemimpin negara bagian federal Barat Daya.
Serangkaian demonstrasi mematikan terjadi setelah penangkapannya ketika para pendukungnya bentrok dengan pasukan regional yang menewaskan 15 orang di Baidoa.
Pemilihan Abu Mansour untuk jabatan kabinet merupakan upaya nyata untuk membuatnya bertanggung jawab atas konfrontasi ideologis melawan al-Shabab. Portofolio barunya akan menempatkannya dalam bentrokan langsung dengan mantan rekan-rekannya karena ia akan berusaha untuk menerapkan kebijakan Presiden Hassan Mohamud melawan al-Shabab di tiga bidang; ekonomi, ideologi, dan militer.
Penunjukan penting Kabinet lainnya termasuk Salah Ahmed Jama sebagai wakil perdana menteri, Abshir Omar Huruse sebagai menteri luar negeri, dan Abdulkadir Mohamed Nur, yang bertahan sebagai menteri pertahanan. [my/lt]
Forum