Tautan-tautan Akses

Tingginya Inflasi di AS Kurangi Akses ke Makanan Lokal


Jessica Pamonicutt, koki eksekutif perusahaan katering "Ketapanen Kitchen" di Chicago, menyiapkan tamale kalkun panggang, bagian dari makanan pribumi (suku Indian) yang dia sajikan kepada komunitas Penduduk Asli di American Indian Center of Chicago (foto: dok).
Jessica Pamonicutt, koki eksekutif perusahaan katering "Ketapanen Kitchen" di Chicago, menyiapkan tamale kalkun panggang, bagian dari makanan pribumi (suku Indian) yang dia sajikan kepada komunitas Penduduk Asli di American Indian Center of Chicago (foto: dok).

Inflasi AS melonjak ke tingkat tertinggi baru pada bulan Juni dalam 40 tahun, menekan anggaran rumah tangga dengan naiknya harga bensin, makanan, dan sewa rumah yang sangat tinggi.

Juru masak profesional Jessica Pamonicutt, penduduk asli Amerika di Chicago yang mengelola layanan katering "Ketapanen Kitchen" mengatakan, harga makanan dan biaya pengiriman ke luar negara bagian naik begitu tinggi tahun lalu, sehingga ia meminta orang tuanya untuk menanam tanaman pangan asli untuk bisnis kateringnya di lahan mereka di Wisconsin.

"Dari November sampai sekarang, harga naik dua kali lipat. Terakhir kali saya membeli satu pon beras, saya membayar $20. Dan saya pikir itu dua kali lipat," keluh Jessica.

Antara musim dingin lalu dan musim semi tahun ini, harga daging bison melonjak dari $14 menjadi $24 per pon.

Laju Inflasi AS Akhirnya Mereda, Kebijakan Bank Sentral AS Bakal Lebih Moderat?
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:03 0:00

Mengingat akses terbatas ke makanan tradisional di kota, bisnis Pamonicutt bertujuan menawarkan makanan sadar kesehatan yang menampilkan bahan-bahan asal pribumi kepada komunitas Penduduk Asli Chicago.

Selain itu, ia juga mendidik mereka tentang andil warga pribumi Indian dalam hidangan Amerika sehari-hari.

Banyak orang yang ia layani berpenghasilan rendah dan tidak memiliki kemewahan untuk memilih dari mana makanan mereka berasal. [ps/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG