Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memperpanjang status bencana nasional yang diberlakukan oleh pendahulunya lebih dari dua tahun lalu untuk menangani kekhawatiran yang berkelanjutan atas pandemi virus corona.
Sekretaris Pers Trixie Cruz-Angeles mengatakan, Senin (12/9), rencana yang diumumkan sebelumnya untuk mencabut mandat masker di luar ruangan akan segera berlaku di seluruh negeri, namun tidak di tempat-tempat ramai di mana orang tidak dapat mematuhi jarak sosial.
Filipina dan Myanmar adalah dua negara terakhir di Asia Tenggara yang masih mewajibkan pemakaian masker di luar ruangan, kata para pejabat Filipina.
Mereka mengatakan akan menilai apakah persyaratan masker dalam ruangan dapat dicabut menjelang akhir tahun di daerah-daerah di mana semakin banyak orang menerima suntikan penguat atau booster.
Sebelumnya Presiden Rodrigo Duterte menempatkan negara dalam status bencana nasional pada Maret 2020 karena virus corona, dan kemudian memperpanjangnya untuk memungkinkan dana penanggulangan keadaan darurat dicairkan dengan cepat.
Cruz-Angeles mengatakan pada konferensi pers bahwa status bencana, yang akan berakhir Senin, kemungkinan diperpanjang sekitar tiga bulan, terutama untuk memungkinkan pembelian segala kebutuhan untuk penanggulangan keadaan darurat dan memberikan tunjangan bagi pekerja layanan kesehatan.
Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang paling terpukul oleh virus corona. Negara itu memberlakukan salah satu lockdown terlama di dunia, yang menyebabkan resesi ekonomi terburuk dalam beberapa dekade dan memperdalam kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran. [ab/uh]
Forum