Jaksa Agung Amerika Serikat Merrick Garland mengatakan Badan Penegakan Narkoba (DEA) telah melakukan hampir 400 penyelidikan dan menyita lebih dari 10 juta pil palsu fentanyl dari bulan Mei hingga September 2022. Jumlah tersebut, ia sebut, "cukup untuk membunuh 36 juta orang AS."
Dalam konferensi pers, Garland dan ketua DEA Anne Milgram memperingatkan bahwa dua kartel narkoba dari Meksiko, yaitu Sinaloa dan Jalisco New Generation, terutama bertanggung jawab atas peredaran fentanyl mematikan yang dijual di Amerika Serikat.
Garland dan Milgram mengatakan kedua kartel memproduksi dan mendistribusikan pil palsu yang dirancang agar tampak persis seperti obat bermerek untuk mengobati rasa sakit, gangguan dalam memusatkan perhatian, atau obat untuk mengatasi kecemasan.
"Di seluruh negeri, racun fentanyl yang nyaris tidak tampak telah merusak keluarga dan komunitas," kata Garland. "Banyak anak muda yang mengkonsumsi fentanyl bahkan tidak tahu bahwa mereka telah mengkonsumsi pil palsu tersebut," ujar Garland.
Menurut DEA, "Rainbow Fentanyl" tampaknya menjadi cara baru kartel narkoba menjual fentanyl. Pil palsu tersebut dibuat tampak seperti permen bagi anak -anak dan remaja. [ka/rs]
Forum