Presiden AS Joe Biden menyebut serangan terhadap suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada hari Jumat (28/10) “tercela” dan semua orang harus melawan kekerasan dalam politik.
“Cukup, cukup, cukup. Setiap orang dengan hati nurani yang baik perlu secara jelas dan tegas menentang kekerasan dalam politik kita, terlepas dari apa pun politik Anda,” kata Biden saat berpidato pada kampanye Partai Demokrat di Philadelphia.
“Terlalu banyak kekerasan. Kekerasan politik. Terlalu banyak kebencian. Terlalu banyak perkataan menyakitkan,” tambahnya.
Kepala Kepolisian San Francisco mengatakan pada hari Jumat bahwa pria yang menyerang Paul Pelosi terus memukulinya dengan palu, bahkan ketika polisi sudah memerintahkannya berhenti.
Kepala Kepolisian San Francisco William Scott mengatakan, polisi tiba di kediaman Pelosi Jumat dini hari. Mereka menemukan pelaku, David DePape, dan Paul Pelosi tengah bergumul di atas tanah untuk memperebutkan senjata tumpul itu.
“Polisi, ketika masih berada di luar ambang pintu, memberi perintah kepada kedua pria itu untuk melepaskan palu tersebut. DePape langsung merebut palu itu dari Pelosi dan menyerangnya secara brutal menggunakan palu,” kata Scott.
Nancy Pelosi, yang sedang berada di Washington DC ketika serangan itu terjadi di kediamannya di California, tiba di San Francisco pada Jumat malam dan langsung menuju rumah sakit, di mana suaminya dirawat atas luka-luka yang dideritanya.
DePape, 42 tahun, ditangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan, penganiayaan terhadap lansia dan perampokan, kata polisi.
Scott mengatakan serangan itu “bukan tindakan acak” dan bahwa semua orang patut merasa “jijik” akan serangan terhadap anggota keluarga pejabat terpilih.
Paul Pelosi menjalani operasi untuk mengobati retak tulang tengkorak dan luka parah lainnya pada lengan dan tangan kanannya, kata kantor Ketua DPR AS. Dokter mengupayakan pemulihan penuh atas kondisinya. [rd/ft]
Forum