Pada hari kedua Piala Dunia di Qatar, gejolak di Iran akibat gerakan protes selama dua bulan terhadap pemerintahan Islam negara itu terlihat di antara para penggemar di stadion ketika tim sepak bola mereka kalah 6-2 dari Inggris.
Seorang reporter VOA Seksi Persia yang berada pada pertandingan pertama antara Iran dan Inggris pada Senin (21/11) di Stadion Internasional Khalifa di Doha memperkirakan ada 20.000 hingga 25.000 penggemar Iran di antara 45.300 orang yang hadir.
Sebagian besar penggemar Iran itu adalah loyalis pemerintah Islam Iran yang memberi mereka tiket gratis untuk pertandingan tersebut dan mendorong mereka untuk melakukan perjalanan singkat ke Qatar, menurut pengamatan reporter itu. Mereka terlibat menyanyikan yel-yel dukungan untuk kemenangan tim Iran dan mengibarkan bendera resmi republik Islam itu.
Wartawan itu juga mengamati dua kelompok kecil Iran lainnya di stadion, keduanya mendukung protes anti-pemerintah Iran yang dimulai pada pertengahan September.
Salah satunya termasuk orang Iran yang merupakan penggemar berat sepak bola dan melakukan perjalanan ke Doha dari Amerika Utara dan Eropa dan dari Iran sendiri. Sebagian telah membeli tiket beberapa bulan yang lalu, sebelum pecahnya protes.
Reporter itu mengatakan anggota kelompok penggemar Iran itu mengatakan kepadanya bahwa mereka berharap tim Iran akan menunjukkan lebih banyak solidaritas dengan pengunjuk rasa di negara asal mereka. Demonstran telah memprotes sebagian besar secara damai untuk mengakhiri teokrasi 43 tahun Iran dalam menghadapi tindakan keras pemerintah.
Para pemain Iran tampak menunjukkan solidaritas kepada para pengunjuk rasa ketika mereka menolak menyanyikan lagu republik Islam itu sebelum mulai pertandingan melawan Inggris. Aksi mereka itu mengikuti penolakan serupa oleh atlet Iran yang bersaing di kancah olahraga lainnya dalam beberapa pekan terakhir.
Pada hari Minggu, kapten tim sepak bola Iran Ehsan Hajsafi juga menyatakan simpati bagi “keluarga-keluarga yang kehilangan anggota” di negaranya.
“Kamia harus mengakui kondisi di negara kami tidak benar dan rakyat kami tidak bahagia,” katanya. “Kami berada di sini, tetapi itu tidak berarti kami tidak boleh menjadi suara mereka, atau kami tidak boleh menghormati mereka.”
Namun bagi sebagian fans Iran di stadion itu, ucapan kapten dan ketidakmauan tim menyanyikan lagu kebangsaan tidak cukup. Para penggemar ingin para pemain membuat gerakan lain seperti berlutut pada awal pertandingan atau mengenakan gelang khusus, meskipun penyelenggara Piala Dunia FIFA telah melarang pemain mengenakan gelang selain yang disetujui.
Kurangnya solidaritas yang dirasakan para pemain dengan para pengunjuk rasa membuat para penggemar kecewa dengan tim Iran dan mereka bahkan senang dengan kekalahannya. [lt/ab]
Forum