Komite Kongres Amerika Serikat yang bertugas menyelidiki serangan yang terjadi di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, berencana membuat rujukan kepada Departemen Kehakiman untuk merekomendasikan tuntutan pidana, kata ketua panel komite Bennie Thompson pada Selasa (6/12).
Thompson tidak mengungkapkan apakah mantan Presiden Donald Trump akan menjadi salah satu target dalam rekomendasi tuntutan tersebut.
Ia mengatakan panel yang beranggotakan sembilan orang bertemu pada Selasa malam untuk membahas secara spesifik rekomendasinya. Hal itu disampaikan saat panel tersebut telah menyelesaikan penyelidikannya atas kekacauan yang timbul ketika sekitar 2.000 pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol untuk mencoba menggagalkan sertifikasi kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat dalam pemilu presiden 2020.
"Pada saat ini, akan ada dokumen terpisah dari saya" kepada Departemen Kehakiman, kata Thompson kepada wartawan di Gedung Capitol.
Keputusan apakah akan mengajukan tuntutan terhadap Trump atau penasihatnya ada di tangan Jaksa Agung Merrick Garland. Sampai hari ini, Trump tanpa bukti bersikeras bahwa kemenangannya telah dicuri dengan pemungutan suara dan penghitungan suara ilegal pada pemilihan presiden 2020. Ia telah mengumumkan mencalonkan kembali menjadi presiden pada pemilihan 2024 mendatang.
Garland menunjuk jaksa karir Jack Smith sebagai penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan federal atas tindakan Trump yang mengarah pada kerusuhan di Capitol dan apakah sang mantan presiden secara ilegal telah membawa dokumen pemerintah yang sangat rahasia ke kediamannya di Florida setelah masa jabatannya berakhir.
Tepat sebelum kerusuhan terjadi, Trump kepada pendukungnya dalam rapat umum di dekat Gedung Putih mengatakan, “Negara kita sudah muak. Kita tidak akan menerimanya lagi dan inilah masalahnya. Menggunakan istilah favorit yang berasal dari Anda, kita akan menghentikan pencurian itu.” [my/ka]
Forum