Tautan-tautan Akses

Xi Jinping Bertemu Dengan Para Pemimpin Arab Dalam Lawatan ‘Tonggak Sejarah’ ke Saudi


Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman berdiri bersama Presiden China Xi Jinping di Riyadh, Arab Saudi 8 Desember 2022. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)
Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman berdiri bersama Presiden China Xi Jinping di Riyadh, Arab Saudi 8 Desember 2022. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

Presiden China Xi Jinping bertemu dengan para pemimpin negara-negara Arab di ibu kota Saudi pada hari Jumat (9/12) untuk pertemuan puncak yang digambarkan sebagai “peristiwa penting” pada saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan penataan kembali geopolitik.

Pertemuan tersebut dilakukan pada hari ketiga dan terakhir dari kunjungan pertama Xi ke Arab Saudi sejak 2016 dan merupakan perjalanan luar negeri ketiganya sejak awal pandemi virus corona.
Pada hari Kamis, dia bertemu dengan Raja Salman dan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Xi mengumumkan kesepakatan dalam berbagai hal, mulai dari energi hidrogen hingga perumahan, meskipun hanya sedikit rincian yang dirilis.

Agenda hari Jumat mencakup pertemuan puncak dengan enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) serta pertemuan puncak China-Arab yang lebih luas.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Tunisia Kais Saied termasuk di antara kepala negara yang tiba pada hari Kamis (8/12), dan para pemimpin dari Qatar, Lebanon, Irak dan yang lain juga berencana untuk hadir.

Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Riyadh, Arab Saudi 8 Desember 2022. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Riyadh, Arab Saudi 8 Desember 2022. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

“China berharap dapat bekerja sama dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab untuk menjadikan dua KTT tersebut sebagai peristiwa penting dalam sejarah hubungan China-Arab dan hubungan China-GCC,” kata Xi pada hari Kamis dalam sambutannya yang disiarkan oleh lembaga siaran negara China, CCTV.

Negara-negara Teluk itu, yang merupakan mitra strategis Washington, memperkuat hubungan dengan China sebagai bagian dari perubahan ke arah timur yang melibatkan diversifikasi ekonomi yang bergantung pada bahan bakar fosil.

Sementara itu, China sedang mencoba untuk memperluas lingkup pengaruhnya, terutama melalui Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, di mana China menyediakan pendanaan untuk proyek infrastruktur di seluruh dunia. [uh/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG