Rusia meluncurkan serangan rudal di Ukraina hari Jumat (16/12) yang menarget infrastruktur energi negara itu. Ini melanjutkan kampanye Rusia yang telah membuat sebagian besar Ukraina tanpa listrik dan pemanas.
Kementerian Pertahanan Inggris, Jumat (16/12) mengatakan, konstruksi Rusia dalam hal “posisi pertahanan yang ekstensif di garis depan” sudah ketinggalan zaman dan “kebanyakan tidak berubah” sejak Perang Dunia II. Menurut kementerian itu, konstruksi tersebut kemungkinan besar akan “rentan terhadap serangan tidak langsung yang modern dan jitu.”
Kementerian itu mengatakan konstruksi adalah contoh lain dari “kembalinya Rusia ke perang posisi yang sebagian besar telah ditinggalkan kebanyakan militer Barat modern dalam beberapa dekade ini.”
Hari Kamis, kementerian luar negeri Rusia memperingatkan AS bahwa jika AS mengirimkan sistem rudal pertahanan udara Patriot yang canggih ke Ukraina, Moskow akan mempertimbangkannya sebagai “tindakan provokatif” yang dapat mendorong tanggapan dari Kremlin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan, penyediaan rudal Patriot oleh AS untuk digunakan dalam menghadapi serangan udara Rusia dapat mewakili eskalasi peran AS dalam membantu pemerintah Kyiv menghadapi perang 10 bulan oleh Rusia dan “dapat menimbulkan berbagai konsekuensi yang mungkin terjadi.”
Ia tidak menyebutkan kemungkinan tanggapan Rusia tetapi mengatakan bahwa AS harus “mengambil kesimpulan yang tepat” dari peringatan Rusia bahwa peralatan yang dipasok AS merupakan target sah bagi serangan Rusia. Dengan mengirimkan senjata ke Ukraina, lanjutnya, AS “praktis telah menjadi pihak” dalam perang.
Para pejabat AS pekan ini mengukuhkan kepada wartawan mengenai rencana untuk mengirimkan sistem rudal Patriot ke Ukraina. Rudal itu, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, telah lama diperlukan untuk membela diri dari serangan udara Rusia yang menarget infrastruktur vital, termasuk fasilitas pembangkit listrik dan air. Namun, belum ada pengumuman resmi yang dikeluarkan mengenai pengiriman itu.
Gedung Putih dan para pemimpin Pentagon secara konsisten mengatakan bahwa memberikan tambahan pertahanan udara untuk Ukraina merupakan prioritas, tetapi mereka menolak keras pengiriman rudal Patriot. Namun, dengan dilanjutkannya pengeboman terhadap infrastruktur Ukraina, para pejabat AS memutuskan bahwa pengiriman rudal pertahanan udara itu diperlukan.
Para pejabat AS Kamis juga mengatakan bahwa mereka akan memperluas latihan tempur militer untuk pasukan Ukraina selama bulan-bulan musim dingin, dengan pelatihan baru akan berlangsung di daerah Grafenwoehr di Jerman. [uh/ab]
Forum