Keyakinan di antara para pembangun rumah keluarga tunggal di AS turun untuk rekor bulan ke-12 berturut-turut pada bulan Desember, sementara berbagai upaya untuk menawarkan insentif bagi calon pembeli gagal meningkatkan penjualan dalam keadaan inflasi tinggi saat ini.
Mengawali minggu dengan laporan penting tentang kesehatan pasar perumahan AS, Asosiasi Nasional Pembangun Rumah (National Association of Home Builders/NAHB) pada hari Senin (19/12) mengatakan Indeks Pasar Perumahan NAHB/Wells Fargo turun dua poin menjadi 31 bulan ini, kurang dari perkiraan rata-rata 34 di antara para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa lebih banyak pembangun melihat kondisi pasar baik.
Dengan pengecualian penurunan jangka pendek pada musim semi 2020 ketika diberlakukan lockdown (penghentian kegiatan) selama gelombang pertama COVID-19, indeks bulan Desember ini adalah yang terendah sejak Juni 2012. Selain itu, rangkaian penurunan yang tidak terputus sejak Desember lalu menjadi yang terlama sejak pertengahan 1980-an.
Pasar perumahan telah mengalami dampak paling menyolok sejauh ini akibat kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif yang bertujuan meredam inflasi yang terus bertahan pada tingkat yang tinggi. Suku bunga KPR yang paling populer mencapai tujuh persen pada bulan Oktober – tertinggi sejak 2001 – dan penjualan rumah baru dan rumah lama anjlok lebih dari 30 persen dari Januari hingga Oktober.
Sejak Maret, bank sentral AS telah menaikkan suku bunga acuannya dari mendekati nol ke kisaran 4,25 persen -4,50 persen.
NAHB mengatakan hampir dua pertiga pembangun menawarkan insentif, termasuk menurunkan suku bunga KPR, membayar poin (biaya yang dibayarkan pembeli rumah langsung ke pemberi pinjaman dengan imbalan penurunan suku bunga), dan pengurangan harga rumah. [lt/ka]
Forum