Seorang pejabat di Burkina Faso mengatakan sedikitnya 50 perempuan telah diculik kelompok ekstremis Islam di bagian utara Sahel pada pekan lalu.
Gubernur kawasan itu, pada Senin (16/1), mengatakan penculikan-penculikan itu terjadi pada tanggal 12 dan 13 Januari lalu, sekitar 15 kilometer dari Kota Arbinda di provinsi Soum. Ia mengatakan perempuan-perempuan itu diculik ketika sedang mengumpulkan buah-buahan liar.
Aksi kekerasan kelompok ekstremis terkait Al Qaeda dan ISIS ini telah menyelimuti Burkina Faso dan menewaskan ribuan orang.
Kegagalan pemerintah dari satu rezim ke rezim lain untuk menghentikan pertempuran tersebut telah memperluas ketidakpuasan dan memicu dua kudeta militer pada tahun 2022 lalu.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan pemblokiran di Arbinda telah membuat kaum perempuan di sana rentan diserang. [em/rs]
Forum