Keberhasilan Penyanyi Iran, Shervin Hajipour, dalam meraih penghargaan Grammy untuk lagu yang ia produksi tahun lalu tentang penghormatan terhadap gerakan protes damai Iran melawan pemerintahan Islam, memicu curahan reaksi positif dari para pengguna media sosial di Iran.
Ibu negara AS, Jill Biden, mengumumkan kemenangan Hajipour pada kategori penghargaan khusus pertama untuk lagu mengenai perubahan sosial dalam ajang tahunan Grammy yang digelar di Los Angeles pada Minggu (5/2).
Hajipour memproduksi lagu berjudul "Baraye" pada September lalu, dengan lirik yang diambil dari unggahan di media sosial tentang tujuan dan alasan warga Iran melakukan aksi protes tersebut.
Lagu yang diposting di akun Instagram miliknya, langsung menjadi hit dan menjadi lagu yang dikumandangkan saat protes. Unggahan lagu tersebut di Instagram telah dilihat sebanyak 40 juta kali dalam 48 jam pertama sejak dirilis.
Namun lagu itu juga menyebabkan ia ditangkap oleh pasukan keamanan Iran pada 29 September. Ia lalu dibebaskan pada 4 Oktober dengan jaminan tetapi masih menghadapi tuduhan menyebarkan "propaganda" anti-pemerintah dan "menghasut kekerasan." Hajipour juga dilarang meninggalkan negara itu, menurut Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia Iran.
VOA Persia mengamati bahwa reaksi di media sosial atas kemenangan Hajipour di ajang Grammy sangat positif.
Dalam video yang diunggah oleh temannya Amirparsa Neshat, Hajipour sendiri terlihat diam terpaku saat namanya disebut sebagai pemenang Grammy.
Video itu menunjukkan Hajipour bersama beberapa orang lainnya berada di sebuah ruang tamu di sebuah rumah di Iran, menyaksikan layar televisi yang menayangkan Jill Biden mengumumkan namanya sebagai pemenang Grammy. Orang-orang di ruangan tersebut lantas berteriak kegirangan dan memeluk Hajipour yang tampak mencoba menghapus air matanya. [ps/rs]
Forum