Iran telah membebaskan seorang pembuat film pemenang penghargaan lebih dari enam bulan setelah menangkapnya karena mengkritik pemerintah, lapor sebuah surat kabar pro-reformasi, Senin (13/2).
Mohammad Rasoulof, yang filmnya pada tahun 2020, “There is No Evil'', memenangkan penghargaan utama di Festival Film Internasional Berlin, adalah salah satu dari beberapa artis, atlet, dan selebritas terkemuka lainnya yang ditahan dalam beberapa bulan terakhir karena mengkritik pihak berwenang.
Ia ditangkap pada bulan Juli karena mengkritik tindakan keras pemerintah terhadap aksi protes di kota Abadan, Iran barat daya, terkait ambruknya bangunan yang menelan korban jiwa. Dua bulan kemudian, protes nasional pecah setelah seorang perempuan berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi moral negara tersebut.
Surat kabar Shargh, yang terkait dengan gerakan reformasi negara itu, mengatakan Rasoulof baru-baru ini dibebaskan dari penjara dan secara resmi dibebaskan, tanpa menyebutkan tanggal atau memberikan informasi lebih lanjut. Tidak ada pernyataan resmi pemerintah.
Awal bulan ini, Iran membebaskan sutradara terkenal Jafar Panahi, yang ditangkap Juli lalu setelah mempertanyakan penahanan Rasoulof dan rekan-rekan lainnya. Pihak berwenang juga membebaskan aktris Iran Taraneh Alidoosti dengan jaminan, setelah ia ditahan karena mengkritik tindakan keras pemerintah terhadap aksi protes terbaru.
“There Is No Evil,'' yang menceritakan empat kisah yang secara longgar terkait dengan hukuman mati di Iran, memenangkan penghargaan Beruang Emas di Berlin pada tahun 2020. Rasoulof tidak hadir di sana untuk menerima penghargaan tersebut karena otoritas Iran memberlakukan larangan berpergian terhadap dirinya. [ab/lt]
Forum