Ratusan pensiunan menggelar protes di kota Wuhan dan kota Dalian pada hari Rabu (15/2) menentang reformasi sistem asuransi kesehatan masyarakat, menurut para saksi mata dan rekaman video di media sosial.
Protes jarang terjadi di China, di mana pihak berwenang secara ketat menegakkan hukum ketertiban umum dan oposisi dengan cepat dipadamkan.
Namun ekspresi kemarahan publik terkadang muncul, termasuk protes yang meluas tahun lalu terhadap aturan ketat COVID-19, yang kemudian dicabut.
Curahan frustrasi terbaru telah dipicu oleh reformasi sistem asuransi kesehatan publik China yang telah mengurangi tunjangan yang dibayarkan setiap bulan kepada para pensiunan.
Pada hari Rabu, kerumunan demonstran berunjuk rasa di depan sebuah taman di kota Wuhan di China tengah untuk pertemuan kedua dalam seminggu.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan penjaga keamanan di pintu masuk taman pemandangan Zhongshan Park yang populer membentuk rantai manusia untuk mencegah lebih banyak demonstran masuk.
Empat saksi mata mengonfirmasi bahwa unjuk rasa tersebut berlangsung dan AFP dapat melakukan geolokasi rekaman secara online ke area di sekitar taman itu.
Di kota Dalian, China timur laut, seorang saksi mengkonfirmasi kepada AFP bahwa ratusan orang juga turun ke jalan menentang reformasi asuransi kesehatan.
Para pengunjuk rasa lanjut usia mulai berkumpul sekitar pukul 09.00 pada hari Rabu, kata saksi tersebut, tetapi sudah bubar pada sore hari.
“Kembalikan uang asuransi kesehatan saya,” terdengar teriakan mereka dalam satu video, yang menurut geolokasi AFP berada di Lapangan Renmin di kota itu, di mana sejumlah gedung pemerintah daerah berada. Dalam video lain, terlihat barisan besar polisi menjaga kota itu.
Perubahan pada sistem asuransi kesehatan memicu unjuk rasa terpisah oleh ratusan pensiunan di depan balai kota Wuhan Rabu lalu. Gambar-gambar yang dibagikan di media sosial tampaknya menunjukkan pejabat lokal bertemu dengan sejumlah demonstran untuk negosiasi.
‘Kompromi’
Reformasi asuransi, yang secara bertahap diperkenalkan sejak 2021, terjadi ketika keuangan pemerintah daerah mengalami tekanan setelah bertahun-tahun menerapkan kebijakan nol-Covid yang ketat dan mahal.
Protes di Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang tempat virus corona pertama kali muncul pada akhir 2019, telah diperburuk oleh fakta bahwa sebagian besar pejabat tidak terpengaruh oleh reformasi, kata para analis.
“Pegawai negeri dan staf lembaga publik masih berhak mendapatkan asuransi bantuan medis bersubsidi selain skema asuransi kesehatan karyawan,” kata konsultan risiko politik SinoInsider dalam sebuah catatan.
“Kader senior dan pensiunan PKC (Partai Komunis China) telah lama memiliki akses ke perawatan medis yang murah dengan biaya publik dan tanpa harus membayar asuransi kesehatan dasar.”
“Pemerintah daerah dapat “berkompromi dan memenuhi tuntutan pengunjuk rasa lebih awal” daripada terlibat dalam perselisihan yang berlarut-larut, tambah perusahaan konsultan itu. [lt/ab]
Forum