Korea Utara pada Senin (13/3) mengatakan telah melakukan uji coba rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam. Uji coba ini dilakukan beberapa hari setelah pemimpinnya, Kim Jong Un, memerintahkan pasukan Korea Utara agar bersiap untuk menghadapi “langkah-langkah panik dari para pesaingnya untuk persiapan perang.”
Uji coba yang dilaksanakan pada Minggu ini dilakukan sehari sebelum militer AS dan Korea Selatan memulai latihan militer gabungan skala besar yang dianggap Korea Utara sebagai latihan untuk invasi.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA pada Senin mengatakan bahwa peluncuran rudal itu dimaksudkan untuk mengukuhkan keandalan sistem persenjataan dan mengukur operasi ofensif bawah air-ke-permukaan dari unit-unit kapal selamnya.
Senin pagi, militer Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi peluncuran dari sebuah kapal selam di perairan dekat Sinpo, kota pelabuhan di bagian timur Korea Utara, pada hari Minggu.
Korea Utara telah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk memiliki kemampuan menembakkan rudal bersenjata nuklir dari kapal selam, bagian kunci berikutnya dalam arsenal yang memiliki persenjataan dengan potensi daya jangkau hingga ke daratan AS.
Terjadi dalam tahun uji coba nuklir dengan jumlah yang mencapai rekor, demonstrasi senjata Korea Utara tahun ini mencakup peluncuran rudal balistik antarbenua, rudal jarak pendek dan sistem rudal jelajah untuk jarak jauh dalam beberapa pekan terakhir.
Para pakar mengatakan eskalasi uji coba dan ancaman Korea Utara dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan melancarkan serangan nuklir di Korea Selatan dan daratan AS.
Korea Utara menganggap latihan militer rutin Korea Selatan-AS sebagai ancaman keamanan besar, meskipun kedua negara sekutu itu mengatakan bahwa latihan mereka bersifat defensif. [uh/ab]
Forum