Kasus-kasus jamur berbahaya di Amerika Serikat meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Separuh lebih dari total 50 negara bagian di AS telah melaporkan kasus tersebut, menurut sebuah penelitian terbaru.
Pandemi COVID-19 kemungkinan mendorong sebagian peningkatan tersebut, kata para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dalam makalah yang diterbitkan pada Senin (20/3) oleh Annals of Internal Medicine. Pekerja rumah sakit disibukkan oleh para pasien COVID-19 dan itu kemungkinan mengalihkan fokus mereka dari upaya untuk mendisinfeksi jenis kuman lain, kata mereka.
Jamur yang memiliki nama latin Candida auris adalah sejenis ragi yang biasanya tidak berbahaya bagi orang sehat, tetapi dapat menimbulkan risiko mematikan bagi pasien rumah sakit dan panti jompo yang rentan. Jamur itu menyebar dengan mudah dan dapat menginfeksi luka, telinga dan aliran darah. Beberapa strain disebut sebagai superbug, karena kebal terhadap ketiga kelas obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur.
Jamur itu pertama kali diidentifikasi di Jepang pada tahun 2009 dan telah ditemukan di lebih banyak negara. Kasus di AS pertama terjadi pada 2013, tetapi tidak dilaporkan hingga 2016. Tahun itu, pejabat kesehatan AS melaporkan sebanyak 53 kasus.
Penelitian terbaru menemukan kasus itu terus meningkat, dari 476 kasus pada 2019, naik menjadi 756 tahun 2020, hingga 1.471 tahun 2021. Dokter juga telah mendeteksi jamur itu pada kulit ratusan pasien lain, membuat mereka berisiko menularkannya kepada orang lain.
Banyak dari kasus-kasus pertama di AS merupakan kasus penularan yang diimpor dari luar negeri. Namun, sekarang kebanyakan infeksi menyebar di dalam AS, menurut penyusun laporan itu. [rd/ka]
Forum