Tautan-tautan Akses

Menteri Unifikasi Korsel di Jepang untuk Bahas Korut


Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, kanan, mendengarkan pengarahan kebijakan Kementerian Unifikasi oleh Menteri Unifikasi Kwon Youngse di kantor kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Juli 2022. (Foto: via AP)
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, kanan, mendengarkan pengarahan kebijakan Kementerian Unifikasi oleh Menteri Unifikasi Kwon Youngse di kantor kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Juli 2022. (Foto: via AP)

Menteri Unifikasi Korea Selatan dan sejumlah pejabat senior pemerintah Jepang menegaskan kembali kerja sama erat mereka dalam menanggapi ancaman rudal Korea Utara yang meningkat.

Pada hari Kamis (23/3), mereka melakukan pertemuan yang jarang, hanya seminggu setelah para pemimpin mereka setuju untuk mengatasi sejarah bermasalah dan memperbaiki hubungan sehingga dapat merespons bersama dengan lebih baik ancaman regional yang berkembang.

Kwon Youngse berada di Tokyo untuk berbicara dengan para menteri Jepang dan pejabat tinggi partai, ia menjadi menteri unifikasi pertama yang melakukan itu dalam 18 tahun.

Perjalanannya dilakukan setelah pertemuan puncak Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pekan lalu, ketika mereka sepakat untuk melanjutkan kunjungan rutin dan melangsungkan pembicaraan tingkat tinggi tentang keamanan, perdagangan, dan masalah lainnya.

Kwon dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi sepakat bahwa penembakan rudal balistik berulang Korea Utara, yang terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, adalah "ancaman serius dan mendesak bagi keamanan regional dan tantangan yang jelas dan serius bagi masyarakat internasional," kata Kementerian Luar Negeri Jepang.

Kedua menteri mengonfirmasi kerja sama erat mereka dalam menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, kata kementerian itu.

Pada awal pembicaraan, Hayashi mengatakan KTT pekan lalu adalah "sukses besar" dan memuji kepemimpinan Yoon dalam meningkatkan hubungan bilateral. Hayashi juga mengatakan ia "senang bertemu dengan Menteri Kwon tanpa penundaan."

Kwon, sebagai tanggapan, mengatakan proses peningkatan hubungan baru saja dimulai dan ia yakin upaya lebih lanjut dari kedua pemerintah dapat membantu meningkatkan hubungan yang sehat.

Ia mengatakan masalah nuklir dan hak asasi manusia Korea Utara merupakan masalah tidak hanya bagi Korea Selatan tetapi juga bagi masyarakat internasional. Ia mengatakan negaranya juga perlu memperkuat hubungan dengan Jepang untuk mengatasi masalah tersebut.

Korea Selatan dan Jepang memiliki ikatan ekonomi dan budaya yang dalam dan keduanya merupakan sekutu utama AS. Namun hubungan mereka sering goyah karena perselisihan yang berakar dari masa pemerintahan kolonial Jepang tahun 1910-1945 di Semenanjung Korea.

Setelah negosiasi panjang dengan Jepang, pemerintah Korea Selatan awal bulan ini mengumumkan rencana untuk menggunakan dana lokal untuk menyelesaikan perselisihan kompensasi kerja paksa Korea di masa perang, yang mengarah ke pertemuan puncak penuh pertama antara pemimpin kedua negara dalam 12 tahun. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG