Rusia “kemungkinan telah meluncurkan” sedikitnya 71 kendaraan udara tanpa awak Seri Shahed untuk satu kali serangan saja (one-way attack uncrewed aerial vehicles/OWA-UAVS) rancangan Iran terhadap sejumlah sasaran di Ukraina sejak awal Maret ini.
Kementerian Pertahanan Inggris melansir informasi tersebut dalam pembaruan intelijen harian tentang invasi Rusia ke Ukraina melalui Twitter, Minggu (26/3).
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan serangan yang menggunakan OWA-UAVS itu sempat berhenti selama dua minggu pada akhir Februari lalu, tetapi Rusia tampaknya menerima pasokan lagi.
Rusia diperkirakan meluncurkan OWA-UAVS itu dari dua lokasi, yaitu dari Krasnodar di bagian timur dan dari Bryansk di bagian timur laut. Lokasi-lokasi ini memungkinkan fleksibilitas Rusia untuk menarget Ukraina secara luas dan mengurangi waktu terbang ke sasaran-saran di bagian utara Ukraina. Lokasi itu juga kemungkinan merupakan bagian dari strategi untuk “upaya memasuki wilayah udara Ukraina secara lebih luas.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Sabtu (25/3) malam, Rusia harus dikalahkan.
“Rusia harus dikalahkan di medan perang, dalam ekonomi, hubungan internasional, dan dalam upayanya menggantikan kebenaran sejarah dengan sejumlah mitos kekaisaran. Kremlin kalah dalam upaya memperbudak rakyat kita secara spiritual. Ini adalah kekalahan besar-besaran Rusia yang dapat menjadi jaminan andalan untuk melawan agresi dan krisis barat," ujar Zelenskyy.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan ini juga mengumumkan kesepakatan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarus, dengan mengatakan Amerika telah melakukan langkah serupa.
Departemen Pertahanan Amerika mengatakan akan terus memantau situasi.
“Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami, atau indikasi apapun bahwa Rusia sedang bersiap menggunakan senjata nuklir,” kata Pentagon dalam pernyataannya, Sabtu (25/3). [em/jm]
Forum