Polisi di negara bagian Tennessee mengatakan seorang penembak yang menewaskan tiga anak-anak dan tiga orang dewasa di sebuah SD Kristen hari Senin telah melakukan pengintaian sebelum serangan itu.
Polisi Nashville merilis video sekolah yang memperlihatkan pelaku menghancurkan pintu-pintu kaca dengan tembakan dan kemudian berkeliaran di lorong-lorong dan aula sembari menodongkan senapan semiotomatis.
Motif serangan di SD Covenant oleh pelaku, yang diyakini polisi sebagai mantan siswa, belum segera diketahui. Kepala polisi Nashville mengatakan kepada wartawan Senin malam bahwa pelaku, yang ditembak mati polisi, telah menggambar peta rinci sekolah itu, termasuk kemungkinan titik-titik masuknya.
John Drake, kepala polisi Nashville mengatakan, “Kami memiliki manifesto. Kami memiliki beberapa tulisan yang akan kami periksa menyeluruh yang berkaitan dengan kejadian yagn sebenarnya pada hari ini. Kami memiliki peta yang menggambarkan bagaimana semua ini akan terjadi. Sekarang ini ada teori yang mungkin baru dapat kami bicarakan nanti tetapi belum dikukuhkan, jadi, kami akan mengeluarkannya sesegera mungkin.”
Polisi mengatakan pelaku bersenjatakan sedikitnya dua senapan semiotomatis dan pistol.
Seraya menyebut penembakan itu sebagai mimpi buruk bagi keluarga, Presiden Joe Biden kembali mendesak Kongres agar mengesahkan legislasi mengenai larangan senjata serbu. Biden mengatakan tentang perlunya bertindak lebih banyak lagi untuk menghentikan kekerasan senjata dan untuk melindungi sekolah-sekolah agar tidak berubah menjadi penjara.
Ibu Negara Jill Biden juga berbicara mengenai penembakan itu hari Senin, dengan mengatakan pada konferensi Liga Nasional Kota di Washington, “Anak-anak kita patut mendapatkan yang lebih baik.”
Wali Kota Nashville John Cooper menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban seraya menambahkan “seluruh kota kita mendukung Anda.”
Tahun lalu, penembakan massal di sebuah SD di Uvalde, Texas, menewaskan 21 orang. [uh/ab]
Forum