Militan di bagian barat laut Pakistan meledakkan bom sambil membidik kamp darurat militer dengan tembakan roket dan senjata. Insiden ini menewaskan sedikitnya tiga tentara, kata para pejabat keamanan hari Jumat (28/4). Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kekerasan ini terjadi setelah Pakistan menyatakan ofensif baru terhadap militan, menyusul kebangkitan kembali serangan dalam beberapa bulan ini, di antaranya pengeboman masjid Februari lalu yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Pasukan Pakistan menghadapi para penyerang selama beberapa jam sejak Kamis malam di distrik Lakki Marwat, di dekat kawasan kesukuan yang berbatasan dengan Afghanistan, kata dua pejabat kepada Reuters. Merka berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang memberikan informasi.
Sedikitnya tiga tentara dan beberapa militan tewas akibat pertempuran itu, lanjut mereka. Para tentara itu sedang dalam perjalanan menuju pos baru mereka di pangkalan militer di dekatnya.
Pejabat humas militer tidak memberikan rincian mengenai insiden itu dan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Laporan yang dikeluarkan badan intelijen Pakistan kepada para pejabat pemerintah, yang dilihat oleh Reuters, mengidentifikasi sebuah kelompok militan baru yang kurang dikenal, Tehreek-e-Jihad Pakistan, terlibat dalam serangan tersebut.
Reuters tidak segera dapat mengukuhkan laporan itu.
Kawasan kesukuan itu telah lama menjadi kediaman militan Islamis, termasuk Tehreek-e-Taliban Pakistan, dikenal luas sebagai Taliban Pakistan, yang merupakan kelompok payung bagi beberapa kelompok militan Sunni.
Taliban setempat telah melancarkan perang terhadap negara dalam upaya xmenggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan sistem pemerintahan Islam mereka yang keras.
Militer Pakistan telah meluncurkan beberapa operasi di kawasan itu, membongkar infrastruktur dan jejaring militan, membuat para pemimpinnya terpaksa melarikan diri ke negara tetangga, Afghanistan. [uh/lt]
Forum