Rusia menyerang kota-kota di seluruh Ukraina pada Jumat (28/4), menewaskan 26 orang termasuk lima anak-anak. Serangan itu dilakukan setelah Kyiv mengatakan persiapan untuk serangan balasan terhadap pasukan Moskow hampir selesai.
Serangkaian serangan maut itu terjadi di sejumlah tempat, termasuk di blok perumahan di kota bersejarah Uman di Ukraina tengah, di mana wartawan AFP melihat petugas penyelamat mengeluarkan sisa-sisa korban dari bangunan perumahan yang hancur.
Rentetan hampir 24 rudal itu mengakhiri jeda selama seminggu setelah serangan berulang Rusia yang bertujuan untuk melumpuhkan jaringan energi Ukraina selama bulan-bulan musim dingin.
Pada Jumat (28/4) malam, tim SAR di Uman, tempat ziarah tahunan Hasid, menarik jenazah anak lain dari bawah reruntuhan. Pihak berwenang mengatakan rudal jelajah Rusia menewaskan 23 orang, termasuk empat anak, di Uman.
Sebelumnya pada hari itu, Dmitry, seorang warga berusia 33 tahun dari Lugansk, sebuah kota timur di bawah kendali Rusia, sedang mencari anak-anaknya.
"Saya ingin melihat anak-anak saya, mereka berada di bawah reruntuhan," katanya.
Tim penyelamat menggunakan derek untuk mencari korban selamat di antara sisa-sisa blok perumahan bertingkat di kota berpenduduk 80.000 jiwa itu.
Rudal Rusia juga menghantam pusat Kota Dnipro. Padahal Rusia telah menghantam kota itu pada Januari yang menyasar pada sebuah blok Menara. Lebih dari 40 orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.
Pihak berwenang mengatakan serangan di Dnipro menewaskan seorang perempuan berusia 31 tahun dan putrinya yang berusia dua tahun saat mereka sedang tidur.
Orang tua wanita muda itu dirawat di rumah sakit.
Secara terpisah, pihak berwenang di wilayah selatan Kherson mengatakan pada Jumat (28/4) malam bahwa pasukan Rusia menembaki Desa Bilozerka, menewaskan seorang perempuan berusia 57 tahun dan melukai tiga orang lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk rentetan terbaru dan berjanji akan memberikan tanggapan.
"Hanya kejahatan mutlak yang dapat melancarkan teror seperti itu terhadap Ukraina," katanya dalam pidato malamnya.
Penasihatnya Mykhaylo Podolyak mencuit: "Jika Anda tidak ingin INI menyebar ke seluruh dunia, beri kami senjata. Banyak senjata. Dan tambahkan sanksi."
Moskow mengatakan menargetkan unit cadangan militer Ukraina dan bahwa "semua objek yang disasar telah berhasil diserang.”
'Kami Siap'
Tidak ada korban yang dilaporkan di Kyiv, yang termasuk di antara kota-kota yang menjadi sasaran pada Jumat (28/4).
Ibu kota tidak pernah terkena rudal dalam lebih dari 50 hari, meskipun minggu lalu diserang oleh 12 drone buatan Iran, delapan di antaranya ditembak jatuh tanpa menimbulkan korban jiwa.
Ukraina mengatakan secara keseluruhan telah menjatuhkan 21 dari 23 rudal Rusia dan dua pesawat tak berawak.
Sistem pertahanan udara negara itu dalam beberapa bulan terakhir didukung oleh peralatan Barat yang sangat penting untuk upaya perang negara itu.
Serangan baru itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan persiapan negaranya untuk melawan posisi Rusia yang mengakar hampir selesai.
Kepala Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO Jens Stoltenberg, Kamis (27/4), mengatakan sekutu dan mitra NATO telah memberi Ukraina 1.550 kendaraan lapis baja dan 230 tank untuk membentuk unit dan membantunya merebut kembali wilayah dari pasukan Rusia.
Kyiv mengatakan pihaknya bermaksud memukul mundur pasukan Moskow dari wilayah yang mereka kuasai di Ukraina timur dan selatan.
"Persiapan akan segera berakhir," tambah Reznikov tentang serangan yang direncanakan itu. [ah/ft]
Forum