Gempuran artileri Rusia menewaskan 23 orang di kota Kherson dan sekitarnya di Ukraina Selatan pada Rabu (3/5). Serangan itu menghantam hypermarket, stasiun kereta api dan gedung-gedung perumahan, kata gubernur wilayah itu.
“Target musuh adalah tempat tinggal kita. Target mereka adalah nyawa kita, dan nyawa anak-anak kita,” kata Gubernur Oleksandr Prokudin ketika dia mengumumkan jumlah korban tewas terbaru dalam sebuah video online pada Kamis.
Presiden Volodymyr Zelenskiy pada Rabu mengutuk serangan terhadap Kherson, dan menyebutnya “jejak berdarah yang ditinggalkan Rusia dengan cangkangnya.”
Prokudin mengatakan 46 orang juga terluka dalam serangan Rabu itu.
Korban tewas termasuk tiga insinyur yang berusaha memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan pada jaringan listrik dalam pengeboman Rusia sebelumnya, kata pejabat setempat. Genangan darah dan tumpukan puing-puing berserakan di tanah di luar hypermarket Kherson setelah serangan itu, kata koresponden Reuters di tempat kejadian.
Rusia tidak segera mengomentari serangan di Kherson, salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi September lalu. Moskow membantah menarget warga sipil dalam invasinya ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.
Banyak jendela pecah di stasiun kereta api. Tiga wanita yang sedang makan di sana pada saat penyerangan mengatakan mereka berlindung di bawah meja.
Moskow telah meningkatkan serangan udara di Ukraina dalam beberapa hari terakhir saat Kyiv bersiap untuk melakukan serangan balasan yang untuk mencoba merebut kembali daerah pendudukan di wilayah Kherson.
Pasukan Ukraina merebut kembali kota Kherson November lalu setelah hampir delapan bulan pendudukan, tetapi pasukan Rusia mundur hanya sejauh seberang Sungai Dnipro, dan dari sana mereka sekarang menyerang kota itu. [lt/uh]
Forum