Tautan-tautan Akses

Menteri Kabinet Israel yang Ekstremis Kunjungi Tempat Suci Sensitif di Yerusalem


Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir (tengah) menghadiri perayaan Hari Yerusalem yang digelar di depan Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem, pada 18 Mei 2023. (Foto: AP/Mahmoud Illean)
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir (tengah) menghadiri perayaan Hari Yerusalem yang digelar di depan Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem, pada 18 Mei 2023. (Foto: AP/Mahmoud Illean)

Seorang menteri kabinet Israel yang dikenal sebagai ekstremis mengunjungi tempat suci Yerusalem yang sangat sensitif pada Minggu (21/5) di saat ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat.

Kunjungan yang dilakukan oleh Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, ke Temple Mount di Kota Tua Yerusalem, yang menjadi kunjungan keduanya ke situs tersebut sejak ia menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Israel paling kanan yang pernah ada, memicu kecaman dari Palestina dan negara tetangga seperti Yordania, yang bertugas memelihara situs itu.

"Saya senang dapat berkunjung ke Temple Mount, tempat paling penting bagi warga Israel," ujar Ben-Gvir ketika berkunjung ke situs tersebut pada Minggu pagi. Ia memuji kehadiran polisi di lokasi, yang menurutnya hal tersebut "membuktikan siapa yang berkuasa di Yerusalem."

Juru bicara presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan kunjungan Ben-Gvir sabagai "serangan terbuka" pada Masjid Al-Aqsa. Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menyebut kunjungan tersebut sebagai "langkah provokatif yang tercela, dan merupakan eskalasi yang berbahaya dan tidak dapat diterima." Sementara itu, Mesir, yang menjalin kesepakatan damai dengan Israel, juga mengecam kunjungan tersebut.

Kunjungan itu berlangsung beberapa hari setelah warga Israel memperingati Hari Yerusalem, yang merayakan momen peristiwa di mana Israel berhasil merebut wilayah timur Yerusalem dalam perang Timur Tengah pada 1967. Sejumlah warga Israel berkumpul dan berjalan di jalan raya utama yang biasa dilalui warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, di mana beberapa di antara mereka menyanyikan yel-yel anti-Arab bernada rasis, dan di saat yang sama ratusan pemeluk Yahudi berkunjung ke kuil di puncak bukit, termasuk di antaranya beberapa anggota partai yang menaungi Ben-Gvir.

Di hari yang sama, Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan khusus untuk memperingati Hari Yerusalem di situs arkeologi dekat area utama Western Wall, yang merupakan situs paling suci di mana umat Yahudi dapat berdoa. Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menegaskan kembali klaim Israel terhadap semua wilayah Yerusalem. Dia tidak berkomentar tentang kunjungan Ben-Gvir.[rs]

Forum

XS
SM
MD
LG