Sebuah akun media sosial China yang didukung negara menuduh Washington berulang kali memainkan trik dan menciptakan "ilusi" bahwa negara itu sangat ingin menjalin hubungan dengan China. Tudingan itu muncul beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke Beijing.
Meskipun belum diumumkan oleh Departemen Luar Negeri, seorang pejabat AS mengatakan Blinken akan berada di China untuk melakukan serangkaian pembicaraan pada 18 Juni.
Sejumlah hambatan terjadi menjelang kunjungan tingkat tinggi itu setelah AS melontarkan tuduhan terbaru tentang aksi mata-mata China, dan disusul dengan serangan pedas China atas ketulusan Washington untuk memperbaiki hubungan bilateral yang rusak parah.
Blinken, pada Februari, membatalkan kunjungan ke Beijing setelah insiden balon mata-mata Cina yang diduga terbang melintasi wilayah udara AS. Beberapa hari sebelum perjalanannya pada minggu ini, para pejabat AS, termasuk Blinken sendiri, menuduh China telah melakukan tindakan spionase dari Kuba selama beberapa waktu dan meningkatkan fasilitas intelijennya di sana pada 2019. Beijing dan Havana menepis tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai klaim palsu.
Pada Senin (12/6), Blinken mengatakan upaya China di Kuba adalah bagian dari upaya Beijing untuk memperluas kehadirannya di luar negeri, dan tindakan AS untuk mengatasi hal ini sejak Presiden Joe Biden berkuasa pada Januari 2021 telah membuahkan "hasil.” Namun, hasil yang dimaksud tidak diperinci.
“Setiap kali mereka mengatakan ingin bertemu, Amerika Serikat akan memainkan peran dan menciptakan ilusi palsu bahwa mereka sangat ingin berkomunikasi sementara pada saat yang sama berulang kali menguji dan memprovokasi prinsip-prinsip dasar China,” Yuyuan Tantian, seorang pengguna media sosial yang berafiliasi dengan CCTV, lembaga penyiaran China, menulis dalam sebuah artikel daring pada Selasa (13/6).
Menggarisbawahi suasana negatif di sekitar kunjungan Blinken, seorang pria pada Selasa (13/6) menyemprotkan cat grafiti anti-Amerika di dinding dan gerbang konsulat AS di Hong Kong.
Tayangan TV lokal menunjukkan kata "hegemoni" dalam bahasa Inggris dan kata "standar ganda" dalam aksara China yang disederhanakan, yang digunakan di China daratan sebagai kebalikan dari aksara tradisional yang umum di kota yang dikuasai China.
"Karena AS telah berulang kali menekankan perlunya memperkuat komunikasi tingkat tinggi dengan China, apakah Blinken akan mengunjungi China adalah ujian atas ketulusan dan kemampuan manuver politik AS," tulis tabloid negara China Global Times dalam tajuk rencana pada Minggu. [ah/rs]
Forum