Para pendonor Internasional pada hari Senin (19/6) menjanjikan bantuan kemanusiaan senilai hampir $1,5 miliar (sekitar Rp22,4 triliun) bagi Sudan dan wilayah sekitarnya. Janji tersebut diberikan untuk menanggapi imbauan PBB untuk meningkatkan bantuan di tengah konflik yang memaksa sekitar 2,2 juta penduduknya mengungsi.
PBB mengatakan, dana sebesar $3 miliar dibutuhkan tahun ini untuk meringankan beban kemanusiaan di Sudan dan bagi para pengungsi yang meninggalkan negara itu. Baru sebagian kecilnya yang sudah terpenuhi.
“Krisis ini akan memerlukan bantuan keuangan yang berkelanjutan dan saya harap kita semua dapat menjaga Sudan sebagai prioritas utama kita,” ungkap Martin Griffiths, wakil sekretaris jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, di New York hari Senin.
Pada Senin, Jerman menjanjikan bantuan sebesar 200 juta euro untuk Sudan dan sekitarnya hingga 2024, sementara AS menjanjikan $171 juta dan Qatar menjanjikan $50 juta. PBB mengatakan pihaknya mengalokasikan tambahan dana sebesar $22 juta untuk memenuhi kebutuhan utama.
Perang antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dimulai pertengahan April lalu di tengah ketegangan terkait rencana peralihan menuju pemerintahan sipil yang dipilih melalui pemilu – rencana yang didukung komunitas internasional.
Perang itu telah menewaskan lebih dari 3.000 orang, mengubah Ibu Kota Khartoum menjadi medan perang dan memicu aksi kekerasan yang mematikan di wilayah Darfur, di sisi barat negara itu, dan beberapa daerah lainnya di Sudan.
Secara terpisah, PBB juga telah memohon bantuan sebesar $500 juta bagi para pengungsi yang melarikan diri dari Sudan. Permohonan bantuan itu dikatakan kepala badan pengungsi PBB Filippo Grandi baru terpenuhi 15%, situasi yang disebutnya “sangat menyedihkan.” [rd/jm]
Forum