Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pertamanya dalam tiga bulan pada Rabu (12/7), dua hari setelah mengancam akan memberi tanggapan "mengejutkan" untuk memprotes apa yang disebutnya aktivitas pengintaian AS yang provokatif di dekat wilayahnya.
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara kemungkinan meluncurkan Hwasong-18, sejenis senjata berbahan bakar padat yang lebih sulit untuk dideteksi dan dicegat daripada ICBM berbahan bakar cair. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya menyebut Hwasong-18 sebagai senjata nuklirnya yang paling kuat.
Rudal yang ditembakkan dari wilayah ibu kota Korea Utara itu sekitar pukul 10.00 waktu setempat terbang sekitar 1.000 kilometer pada ketinggian maksimum 6.000 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang, menurut penilaian Korea Selatan dan Jepang. Mereka mengatakan rudal itu diluncurkan pada sudut kemiringan yang tinggi, sebagai upaya nyata untuk menghindari kemungkinan menghantam negara-negara tetangga.
Militer Korea Selatan menyebut peluncuran itu sebagai "provokasi besar" dan mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari peluncuran berikutnya. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengecam peluncuran rudal Korea Utara yang berulang kali sebagai “ancaman terhadap perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan dan masyarakat internasional.”
Dalam pembicaraan telepon trilateral, kepala-kepala utusan nuklir Korea Selatan, Jepang, dan AS setuju untuk secara tegas menangani provokasi Korea Utara dan meningkatkan koordinasi mereka untuk mendukung tanggapan internasional yang lebih kuat terhadap program nuklir dan rudal Korea Utara, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Seoul.
Peluncuran itu dilakukan saat Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menghadiri KTT NATO di Vilnius, Lithuania. Dalam pertemuan darurat dewan keamanan Korea Selatan yang diadakan melalui video di Lithuania, Yoon memperingatkan Korea Utara akan menghadapi sanksi internasional yang lebih kuat karena program senjata terlarangnya itu
Program ICBM Korea Utara menarget daratan AS, sementara rudal-rudal jarak pendeknya dirancang untuk menyerang Korea Selatan dan Jepang, keduanya sekutu utama Amerika di Asia Timur Laut. [ab/uh]
Forum