Korea Utara pekan ini akan menerima kedatangan menteri pertahanan Rusia dan delegasi pejabat tinggi China ke Pyongyang untuk mengikuti perayaan memperingati gencatan senjata Perang Korea, kata media pemerintah hari Selasa. Ini menjadi pertanda negara itu mungkin membuka kembali perbatasannya untuk kunjungan pejabat tinggi setelah penutupan berkepanjangan selama pandemi.
“Delegasi militer Federasi Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Sergei Shoigu akan melakukan kunjungan ke Korea Utara,” kata kantor berita KCNA sehari setelah mengukuhkan bahwa delegasi China juga akan menghadiri acara hari Kamis.
Rusia, salah satu sekutu historis Pyongyang, tetap menjadi satu dari sedikit negara yang mempertahankan hubungan bersahabat dengan Korea Utara. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un baru-baru ini dengan teguh menyatakan dukungannya bagi invasi Moskow terhadap Ukraina, termasuk juga, kata Washington, memasok roket dan rudal.
“Kunjungan ini berperan untuk memperkuat hubungan militer Rusia-Korea Utara dan akan menjadi langkah penting dalam pembangunan kerja sama antara kedua negara,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
China, mitra dagang utama Korea Utara, Selasa juga mengukuhkan akan mengirim satu delegasi yang dipimpin anggota Politbiro Li Hongzhong.
Para tamu asing itu akan menghadiri acara di Pyongyang untuk memperingati 70 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian gencatan senjata, yang dikenal sebagai Hari Kemenangan di Korea Utara. KCNA menyatakan hari itu akan dirayakan “dengan cara besar-besaran yang akan tercatat dalam sejarah.”
Parade militer skala besar dan berbagai acara lain diperkirakan akan dilangsungkan pekan ini. Citra satelit mengindikasikan bahwa tentara dan warga sipil telah berlatih untuk parade itu selama berbulan-bulan, kata situs spesialis yang berbasis di Seoul, NK News.
Seoul, Washington memantau
Sementara itu kementerian pertahanan Korea Selatan Selasa mengatakan telah mendeteksi lebih banyak “orang dan peralatan” di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, dan menambahkan bahwa badan-badan intelijen Korea Selatan dan AS memantau dengan cermat perayaan mendatang di Korea Utara.
Lawatan delegasi China dan Rusia itu adalah kunjungan pertama yang diketahui dilakukan oleh suatu delegasi asing sejak awal pandemi.
Korea Utara berada di bawah blokade kaku terkait virus corona yang diberlakukannya sendiri sejak awal 2020 untuk melindungi diri dari COVID-19, yang bahkan menghalangi warganya sendiri memasuki negara itu.
Korea Utara baru memulai kembali beberapa perdagangan dengan China tahun lalu dan mengizinkan utusan baru Beijing untuk menempati posisinya tahun ini.
Beijing mengatakan delegasinya akan ke Pyongyang pada hari Rabu. Ini menunjukkan mereka tidak diharuskan menjalani karantina yang ekstensif sebelum acara peringatan pada hari Kamis. [uh/ab]
Forum