Peninjauan atas dampak kehancuran yang disebabkan oleh kebakaran hutan di pulau Hawaii, Maui, pada Kamis (10/8) mengungkapkan bahwa sejumlah area telah musnah dan beberapa tempat bersejarah hangus dan tak bisa dikenali lagi. Jumlah korban tewas kini meningkat meningkat menjadi setidaknya 53 dan para korban yang selamat menceritakan kisah mengerikan tentang upaya penyelamatan diri dari kebakaran itu di mana mereka pergi hanya dengan membawa pakaian yang melekat di badan mereka.
Pemantauan dari jembatan layang Lahaina yang bersejarah menunjukkan seluruh lingkungan yang sebelumnya semarak dengan warna dan kehidupan pulau kini berubah menjadi abu abu. Blok demi blok yang tampak hanyalah puing-puing dan fondasi yang menghitam, termasuk di sepanjang area Front Street yang terkenal, tempat turis berbelanja dan makan beberapa hari yang lalu. Kapal-kapal di pelabuhan hangus, dan asap membubung di atas kota, yang berasal dari tahun 1700-an dan merupakan komunitas terbesar di sisi barat pulau itu.
"Lahaina, dengan beberapa pengecualian langka, telah terbakar habis," kata Gubernur Hawaii Josh Green kepada kantor berita Associated Press. Lebih dari 1.000 bangunan telah hancur oleh api, yang masih berkobar hingga saat ini, katanya.
Korban tewas kemungkinan akan meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan masih berlanjut, tambah Green, dan para pejabat memperkirakan bencana itu akan menjadi bencana alam paling mematikan di negara bagian itu sejak tsunami tahun 1961 yang menewaskan 61 orang di Big Island.
"Kami sangat sedih," kata Green.
Toko hadiah milik Tiffany Kidder Winn, Whaler's Locker, yang merupakan salah satu toko tertua di kota itu, termasuk di antara banyak bisnis yang hancur.
Ketika kerusakan ditinjau pada Kamis, ia menemukan barisan kendaraan yang terbakar, beberapa dengan tubuh hangus di dalamnya.
"Sepertinhya mereka berusaha untuk keluar namun terjebak di kemacetan dan tidak bisa keluar dari Front Street," ujar Winn. Ia mengaku dirinya juga menemukan mayat di dekat dinding laut. [my/rs]
Forum