Sebuah laporan militer Mali hari Minggu (13/8) menunjukkan sedikitnya enam tentara tewas dalam serangan “kelompok teroris bersenjata” di bagian utara negara itu Jumat lalu (11/8).
Pernyataan sebelumnya tentang insiden itu hanya menyebut satu tentara tewas dan empat lainnya luka-luka dalam serangan di Ber itu. Kemudian pada hari Sabtu muncul pernyataan baru yang mengatakan korban tewas telah meningkat menjadi enam orang, sementara “kelompok-kelompok teroris yang kalah meninggalkan 24 mayat.”
Laporan militer hari Minggu itu juga mengatakan penyerang meninggalkan beberapa senjata serbu AK-47 dan sepeda motor.
Serangan di kawasan Timbuktu ini terjadi setelah “upaya penyerbuan dan tembakan tak tentu arah yang dilancarkan kelompok-kelompok teroris terhadap unit FAMa atau Angkatan Bersenjata Mali.”
Tentara Mali sedianya akan ditempatkan di Ber sebagai bagian dari serah terima ketika Misi PBB di Mali – atau MINUSMA – bersiap meninggalkan negara itu.
Junta militer yang berkuasa di Mali sejak tahun 2020, pada bulan Juni lalu telah mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menarik MINUSMA selambat-lambatnya pada akhir tahun ini.
Pemerintah militer Mali telah berselisih dengan mantan penguasa kolonial Prancis dan beralih ke Rusia untuk mendapatkan dukungan politik dan militer. Sejak tahun 2012 Mali telah dilanda krisis keamanan, yang diawali dengan kehadiran kelompok pemberontak di bagian utara yang kemudian menyebar ke pusat negara itu hingga ke dua negara tetangga – Burkina Faso dan Niger. [em/ka]
Forum