Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepemilikan senjata-senjata nuklir adalah upaya Rusia untuk melindungi diri dari ancaman-ancaman keamanan. Selain itu, Moskow juga terus mengingatkan Barat akan risiko untuk mencegah konflik kekuatan-kekuatan nuklir.
“Kepemilikan senjata nuklir hari ini adalah satu-satunya respons yang memungkinkan atas sejumlah ancaman eksternal yang signifikan terhadap keamanan negara kami,” kata Lavrov dalam wawancara dengan majalah milik pemerintah, The International Affairs, yang terbit Sabtu (19/8) pagi di situs web Kementerian Luar Negeri.
Bulan lalu, mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Moskow harus menggunakan senjata nuklir jika Ukraina sukses melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia.
Negara-negara Barat menyediakan senjata nuklir untuk Ukraina yang sedang mencoba mengambil alih kembali wilayah yang dicaplok secara sepihak oleh Rusia sejak menginvasi negara tetangganya itu pada Februari 2022.
Lavrov mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Alliance Treaty Organization/NATO) berisiko menghadapi “situasi konfrontasi bersenjata langsung antara negara-negara pemilik senjata nuklir.
“Kami percaya perkembangan semacam itu harus dicegah. Oleh karena itu, kami harus mengingatkan tentang keberadaan risiko politik dan militer yang tinggi dan mengirimkan sinyal yang menyadarkan lawan-lawan kami,” kata Lavrov.
Presiden AS Joe Biden menyebut ancaman Rusia untuk menggunakan senjata-senjata nuklir taktis adalah ancaman nyata. Sementara itu, kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan pekan ini bahwa aliansi militer itu tidak mendeteksi perubahan apapun dalam kekuatan nuklir Rusia. [ft/ah]
Forum