Inggris akan mempercepat dimulainya program vaksinasi flu musim gugur dan COVID-19 sebagai langkah pencegahan setelah varian COVID BA.2.86 yang sangat mudah bermutasi ditemukan di negara itu.
Ilmuwan mengatakan BA.2.86, yang merupakan turunan dari varian Omicron, tampaknya tidak akan menyebabkan gelombang penyakit yang parah dan kematian yang besar, mengingat pertahanan kekebalan yang terbangun di seluruh dunia berkat vaksinasi dan infeksi sebelumnya.
Tetapi Kementerian Kesehatan Inggris mengatakan program vaksinasi tahunan untuk kelompok usia lanjut dan berisiko akan dimulai lebih dini beberapa minggu dari rencana semula mengingat kehadiran varian tersebut.
“Ketika ilmuwan kami mengumpulkan lebih banyak informasi tentang varian BA.2.86, maka wajar untuk mempercepat program vaksinasi,” kata Menteri Kesehatan Junior Maria Caulfield dalam sebuah pernyataan.
Varian tersebut pertama dideteksi di Inggris pada 18 Agustus, dan program vaksinasi akan dimulai pada 11 September, di mana penghuni panti wreda dan orang berisiko tinggi akan menerima suntikan pertama.
Varian itu pertama kali terdeteksi di Denmark pada 24 Juli setelah virus tersebut, yang menginfeksi seorang pasien berisiko mengalami gejala lebih berat, diurutkan. Selanjutnya, varian tersebut juga ditemukan pada sejumlah pasien bergejala, di pemeriksaan di bandara, dan pada sampel air limbah di beberapa negara.
Inggris telah mencabut kebijakan pembatasan COVID-19 sejak Februari tahun lalu, namun Kepala Eksekutif Lembaga Keamanan Kesehatan Inggris Raya, Jenny Harries, mengatakan varian baru diperkirakan akan tetap muncul.
"Informasi mengenai varian BA.2.86 saat ini masih terbatas, jadi potensi dampak dari varian ini masih sulit untuk diperkirakan," ujar Harries dalam pernyataan. [jm/ka/rs]
Forum