Sebuah aplikasi ponsel membantu para petani meningkatkan hasil panen di Kenya. Hello Tractor menghubungkan para petani dengan para pemilik traktor. Ini menyebabkan ladang dibajak dengan efisien dan petani tidak terpaksa mengandalkan tenaga kerja manual. Program Pangan Dunia berharap aplikasi ini akan membantu meringankan kerawanan pangan di negara itu.
Pemilik traktor Peter Mungai baru menerima pesan dari seorang petani yang ladangnya perlu dibajak. Permintaan itu masuk melalui aplikasi Hello Tractor. Pemilik empat traktor itu kemudian menunjukkan lokasi ladang ke salah satu pengemudinya yang langsung menuju ke sana.
Sekitar 60 persen populasi Afrika bergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian. Namun, produksi pertanian ketinggalan dibandingkan berbagai tempat lainnya. Salah satu alasan utamanya adalah karena sebagian besar pekerjaan dilakukan secara manual.
Sekarang ini, Hello Tractor berperan signifikan dalam mekanisasi pertanian, dengan mengurangi tenaga kerja manual yang diperlukan di ladang. Aplikasi itu menghubungkan para petani dengan pemilik traktor yang dapat membajak ladang mereka dengan ongkos tertentu. Ini berarti para petani kecil sebenarnya tidak perlu membeli traktor.
Samuel Macharia telah menggunakan aplikasi ini selama dua tahun. Dengan kemampuan untuk dapat segera menyewa supir traktor artinya ia dapat bercocok tanam sebelum musim hujan. Ini menyebabkan hasil panen yang lebih tinggi.
"Alasan mengapa kami menggunakan aplikasi Hello Tractor adalah karena kelebihan-kelebihannya. Kelebihan pertama adalah ini cepat, artinya kita dapat melakukannya sebelum hujan,” jelasnya.
Pekerjaan membajak berjalan lebih cepat, memungkinkan petani menanam tepat waktu. Kelebihan kedua adalah dengan bercocok tanam tepat waktu, jelas Macharia, hasilnya akan meningkat dbandingkan dengan sebelumnya.
Traktor mereka dilengkapi dengan peralatan pelacak yang memungkinkan para pemilik traktor memantau posisi traktor kapan saja dan kemudian menghitung luasan lahan yang telah diolah. Ini penting untuk urusan pembayaran.
Mungai mengatakan perolehan labanya meningkat tajam, dua kali lipat daripada sebelum ia memperkenalkan Hello Tractor. Dengan aplikasi itu, para petani tidak perlu datang ke rumahnya untuk menyewa traktor. Hello Tractor dimulai pada tahun 2014 di Nigeria dan kini tersedia di 18 negara di Afrika dan Asia.
Rispa Meliza, kepala penjualan dan pemasaran digital Hello Tractor, mengatakan, situasi ini sama-sama menguntungkan bagi pemilik traktor dan petani. "Jadi, melalui aplikasi ponsel, bukan hanya petani yang terkoneksi dengan layanan mekanisasi. Para pemilik traktor juga memiliki kesempatan untuk memantau kinerja traktor mereka sewaktu traktor itu melayani para petani,” jelasnya.
Felix Okech, kepala operasi Bantuan Kemanusiaan dan Pengungsi untuk Program Pangan Dunia di Kenya, mengatakan, keberhasilan dan penerimaan teknologi seperti Hello Tractor sangat bermanfaat bagi petani di Kenya. Dengan semakin banyak petani yang memanfaatkan teknologi, biaya produksi pangan akan turun. Jumlah pangan yang diproduksi akan meningkat karena penerapan praktik produksi pascapanen komoditas pangan yang baik. Ini membuat kerawanan pangan di Kenya akan benar-benar dapat diatasi, kata Okech. [uh/ab]
Forum