Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa Meksiko pada Jumat (15/9) mengekstradisi putra gembong Kartel Sinaloa, Joaquin "El Chapo" Guzman, ke AS untuk menghadapi dakwaan tindak pindana narkotika.
Ovidio Guzman Lopez, yang dikenal dengan julukan “El Raton” atau “Si Tikut” dikenai dakwaan awal tahun ini atas tindak pidana perdagangan narkoba yang terkait krisis fentanyl yang melanda AS.
Pada 2019, ayahnya sudah divonis bersalah karena menjalankan sindikat narkotika yang diyakini sebagai terbesar di dunia. El Chapo sedang menjalani hukuman seumur hidup di penjara dengan penjagaan super ketat di negara bagian Colorado.
Garland memuji ekstradisi itu sebagai “langkah terbaru dalam upaya Departemen Kehakiman untuk menyerang setiap aspek operasi kartel.”
“Departemen Kehakiman akan terus meminta pertanggungjawaban kepada mereka yang bertanggung jawab memicu epidemi opioid yang telah menghancurkan terlalu banyak komunitas di seluruh negeri.”
Opioid adalah pereda nyeri dosis tinggi yang bisa menimbulkan efek samping kecanduan bila digunakan untuk jangka waktu lama.
Gedung Putih juga memuji ekstradisi itu sebagai bagian dari “operasi yang berkelanjutan” dengan Meksiko. Hal itu menandakan pemerintahan Presiden Joe Biden sangat ingin mengataksi perselisihan dengan Meksiko mengenai upaya-upaya anti-narkoba.
“Kami berterima kasih kepada mitra Meksiko atas kemitraan untuk menjaga rakyat kami dari kejahtan-kejahatan keji,” kata Penasihat Keamanan Dalam Negeri Liz Sherwood-Randall dalam pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.
Kerja sama antara pasukan keamanan Meksiko dan AS bubar pada tahun lalu ketika Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador membubarkan unit yang sudah bekerja sama dengan agen-agen dari Dinas Penegakan Narkoba AS (US Drug Enforcement Administration) selama lebih dari seperempat abad.
Pemimpin Meksiko itu menuduh agen-agen AS atas “campur tangan yang melecehkan” dalam urusan-urusan negara itu.
Setelah vonis Guzman, beberapa anak laki-lakinya yang bersama-sama dijuluki “Chapo-Chapo Kecil” mewarisi kontrol atas Kartel Sinola, kata pihak berwenang AS.
Agen-agen keamanan mencokok Guzman muda di Culiacan, kota di Sinaloa pada 5 Januari lalu.
Operasi penangkapan Guzman muda menewaskan 29 orang, termasuk 10 personel militer dan 19 tersangka kriminal dalam sejumlah bentrokan dan kekacauan karena para anggota kartel lainnya mencoba menyelamatkannya.
Ovidio Guzman, yang berusia 33 tahun, akan menginap di penjara AS pada malam-malam pertama, sedangkan istri ayahnya, Emma Coronel, dibebaskan.
Coronel, ibu tiri Guzman, dibebaskan dari rumah rehabilitasi pecandu di California pada pekan ini setelah menyelesaikan hukuman karena bekerja sama dengan Chapo Guzman untuk sejumlah aktivitas terkait narkotika.
Coronel punya kewarganegaraan ganda, yaitu AS dan Meksiko. [ft/ah]
Forum