Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Menteri Pertahanan Rusia membahas isu-isu praktis untuk meningkatkan kerja sama militer, kata media pemerintah pada Minggu (17/9). Pyongyang menyebut hubungan bilateral tersebut sebagai "masa kejayaan baru.”
Selama kunjungannya ke Rusia, Kim memeriksa pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang Rusia pada Sabtu (16/9), didampingi oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Selanjutnya, dalam rangkaian lawatan tersebut Kim juga akan mengunjungi beberapa perusahaan makanan, kantor berita Rusia RIA melaporkan pada Minggu (17/9).
“Dia tertarik pada berbagai isu,” RIA mengutip pernyataan duta besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora.
“Sejauh yang saya pahami dan sejauh yang saya nilai, beliau puas dengan hasil kunjungan tersebut, meski saya ulangi sekali lagi, ini belum selesai, masih berlangsung,” katanya.
Lawatan pemimpin Korea Utara tersebut, yang jarang meninggalkan negaranya, terjadi ketika “masa kejayaan persahabatan dan solidaritas serta kerja sama sedang dibuka dalam sejarah perkembangan hubungan antara DPRK dan Rusia,” tulis kantor berita KCNA. DPRK adalah singkatan dari Democratic People's Republic of Korea atau Republik Demokratik Rakyat Korea.
Kim bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu dan membahas masalah militer, perang di Ukraina dan memperdalam kerja sama.
Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (15/9) mengatakan bahwa kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia akan melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Pyongyang dan bahwa sekutu akan memastikan ada harga yang harus dibayar.
Rusia telah berupaya keras untuk mempublikasikan kunjungan Kim, dengan berulang kali memberikan petunjuk tentang prospek kerja sama militer dengan Korea Utara, sebuah negara yang dibentuk pada 1948 atas dukungan Uni Soviet.
Kim dan Shoigu "bertukar pendapat konstruktif mengenai isu-isu praktis yang timbul dalam memperkuat lebih lanjut koordinasi strategis dan taktis, kerja sama dan pertukaran timbal balik antara angkatan bersenjata kedua negara dan di bidang pertahanan dan keamanan nasional mereka," lapor KCNA.
Moskow sedang mendiskusikan latihan militer gabungan dengan Korea Utara, kata Shoigu kepada media Rusia. Dia mengunjungi Pyongyang pada Juli dan mengunjungi pameran senjata bersama Kim, salah satu tanda yang paling mencolok dari semakin dalamnya hubungan hingga saat itu. [ah/ft]
Forum