Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia dalam pernyataan melalui X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menyampaikan rasa prihatin meningkatnya konflik antara Palestina dan Israel, terkait serangan tak terduga oleh kelompok militan Hamas pada Sabtu (7/10) pagi.
“Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia,” kata Kemenlu dalam pernyataannya, Minggu (8/10) pagi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Hamas meluncurkan roket-roket ke arah Gaza yang memicu sirene peringatan di bagian selatan dan utara Israel, pada Sabtu. Alat pencegat anti-roket Israel bergemuruh di Yerusalem.
Dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, ratusan pejuang bersenjata Hamas meledakkan beberapa bagian pagar pemisah Israel yang dijaga ketat, dan menyerbu pemukiman penduduk Israel di sepanjang perbatasan Gaza. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Media Israel, mengutip petugas layanan darurat, mengatakan sedikitnya 250 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya luka-luka. Hal ini menjadikan serangan Hamas itu sebagai serangan yang paling banyak menelan korban jiwa di Israel dalam puluhan tahun.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 232 orang di Jalur Gaza tewas dan sedikitnya 1.700 lainnya luka-luka dalam serangan balasan Israel.
Staf lokal MER-C Tewas
Sedikitnya satu staf lokal MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Indonesia, organisasi kemanusiaan untuk kegawatdaruratan medis di Jalur Gaza tewas dalam serangan balasan Israel ke wilayah itu.
Farid, relawan MER-C yang masih berada di Jalur Gaza, Farid, lewat pernyataan tertulis mengatakan salah satu serangan Israel menyasar RS Indonesia di Jalur Gaza.
"Kami sedang berada di Wisma dr. Joserizal Jurnalis, tiba-tiba terdengar ledakan yang kuat sekali. Ternyata tembakan roket dari pesawat tempur Israel jatuh dekat sekali dengan lokasi kami dan menghancurkan mobil operasional MER-C yang berada di depan Wisma dr. Joserizal Jurnalis,” ucap Farid melalui X.
Dia menambahkan staf lokal yang tewas itu bernama Abu Romzi. Saat kejadian, dia tengah berada di dekat ambulans dan menjadi korban syahid. Abu Romzi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia.
Abu Romzi diketahui sudah bertugas di Jalur Gaza sejak 2011.
Serangan itu juga merusak sebagian wisma dan tempat tinggal relawan yang berada di dalam kawasan RS Indonesia.
Warga sipil diperintahkan evakuasi
Dalam perkembangan lainnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Minggu (8/10) pagi meminta warga sipil di Gaza untuk segera meninggalkan wilayah itu karena militer Israel akan karena melancarkan operasi dengan kekuatan penuh.
“IDF (Israel Defense Force/Angkatan Bersenjata Israel.red) akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan kapabilitas Hamas. Kami akan menghancurkan mereka, dan akan membalas apa yang telah mereka lakukan terhadap Israel dan warganya kemarin,” tambah Netanyahu.
Dia mengancam akan membuat semua tempat di mana Hamas berada, bersembunyi dan beroperasi di kota jahat itu, menjadi puing-puing. [em/ft]
Forum