Seorang perunding Qatar, Mohammed Al Khulaifi, mengatakan kepada Sky News bahwa ia berharap warga sipil yang disandera oleh kelompok militan Hamas di Gaza dapat dibebaskan dalam beberapa hari mendatang.
Al Khulaifi, yang merupakan perunding senior dan sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, mengatakan perundingan berjalan “sangat sulit,” tetapi mencapai kemajuan.
Meskipun demikian ia mengingatkan bahwa eskalasi apapun dalam konflik itu akan memporakporandakan upaya tersebut.
“Jika masih terus terjadi pemboman, jika masih ada eskalasi situasi ini, maka tugas kami semakin sulit. Para perunding membutuhkan masa tenang,” ujar Al Khulaifi.
Ia juga membahas strategi jangka panjang bagi kawasan itu, dengan mengatakan harus ada “solusi permanen atas isu ini.”
“Sejak hari pertama, ketika menyangkut situasi Palestina, posisi politik kami jelas. Palestina berhak menjadi negara merdeka sesuai Inisiatif Perdamaian Arab. Solusi dua negara dengan perbatasan tahun 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara itu kelak. Ini bukan hal baru,” ujarnya.
Sementara itu upaya-upaya internasional tetap fokus pada perundingan bagi akses kemanusiaan di Gaza. Al Khulaifi mengingatkan bahwa tanpa bantuan “akan terjadi bencana.”
“Situasi di sana benar-benar mengerikan. Telah terjadi kekurangan air bersih, makanan, obat-obatan, BBM untuk menggerakkan energi. Hal ini semua tidak akan membantu menstabilkan situasi,” ujarnya. Ia yakin bahwa masyarakat internasional “pada umumnya mengakui pentingnya bagi bantuan kemanusiaan.” [em/rs]
Forum