Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa perempuan memiliki peran penting dan harus membangun “tren keluarga yang baru,” di tengah populasi China yang menua dan penurunan tingkat kelahiran yang mencapai rekor.
Dalam pernyataan yang diterbitkan kantor berita milik pemerintah Xinhua hari Senin (30/10), Xi mengatakan bahwa peran perempuan telah dibahas dengan tim kepemimpinan baru Federasi Perempuan Seluruh China, yang dikelola Partai Komunis.
Melakukan pekerjaan yang baik dalam konteks perempuan tidak cuma berhubungan dengan pengembangan diri perempuan sendiri, tapi juga berhubungan dengan “harmoni keluarga, harmoni sosial, perkembangan nasional dan kemajuan nasional.”
Penting untuk “secara aktif menumbuhkan budaya baru dalam pernikahan dan melahirkan anak, serta memperkuat bimbingan terhadap pandangan generasi muda soal pernikahan, persalinan dan keluarga,” katanya.
Berbagai faktor, termasuk tingginya biaya penitipan anak, hambatan karier, diskriminasi gender dan ketidakmauan menikah telah membuat banyak perempuan muda China tidak memiliki anak.
Jumlah kelahiran sangat erat kaitannya dengan tingkat pernikahan, karena kebijakan pemerintah mempersulit perempuan lajang untuk memiliki anak.
Biro Statistik Nasional China pada Januari lalu melaporkan penurunan jumlah populasi pertama dalam enam dekade terakhir. Selain itu, laporan itu juga menyebutkan bahwa populasi China mengalami penuaan dengan cepat.
Selama dua tahun terakhir, pihak berwenang di seluruh China telah memberlakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan angka kelahiran negara itu, termasuk dengan memberikan insentif keuangan dan meningkatkan fasilitas penitipan anak.
Media pemerintah kerap mengaitkan perkembangan populasi dengan kekuatan dan “peremajaan” negara. [rd/lt]
Forum