Tautan-tautan Akses

Pejabat AS: Houthi Tembak Jatuh Drone AS di Laut Merah


Para pengunjuk rasa yang setia kepada kelompok pemberontak Syiah al-Houthi membakar patung pesawat AS untuk memprotes campur tangan AS di Yaman, termasuk serangan pesawat tak berawak, setelah salat Jumat di Kota Tua Sanaa, 12 April 2013. (Foto: Khaled Abdullah/Reuters)
Para pengunjuk rasa yang setia kepada kelompok pemberontak Syiah al-Houthi membakar patung pesawat AS untuk memprotes campur tangan AS di Yaman, termasuk serangan pesawat tak berawak, setelah salat Jumat di Kota Tua Sanaa, 12 April 2013. (Foto: Khaled Abdullah/Reuters)

Pemberontak Houthi telah menembak jatuh sebuah drone atau pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) yang terbang di atas Laut Merah, kata seorang pejabat AS kepada VOA.

Kelompok Houthi yang didukung Iran melaporkan jatuhnya pesawat tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu (8/11) pagi.

“Pertahanan udara kami mampu menjatuhkan MQ-9 Amerika ketika sedang melakukan kegiatan pengintaian dan spionase di wilayah perairan Yaman sebagai bagian dari dukungan militer Amerika untuk Israel,” kata kelompok itu.

Bulan lalu, kapal perusak USS Carney menembak jatuh beberapa rudal dan drone yang diluncurkan dari Yaman oleh Houthi. Pentagon mengatakan pesawat-pesawat tak berawak itu “menuju Laut Merah, berpotensi menuju beberapa sasaran di Israel.”

Timur Tengah telah menjadi pusat perhatian sejak Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang lainnya. Serangan balasan dan ofensif darat Israel telah menyebabkan lebih dari 10.000 kematian warga Palestina.

AS telah meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut untuk melindungi pasukannya dan mencegah aktor-aktor jahat termasuk Iran dan proksinya, Houthi, Hizbullah, dan lainnya untuk memperluas konflik Israel-Hamas.

Pasukan yang didukung Iran telah menarget pasukan AS di Irak dan Suriah setidaknya 40 kali dalam waktu kurang dari sebulan, menurut para pejabat pertahanan. Sebagian besar serangan tersebut digagalkan oleh militer AS atau gagal mencapai sasarannya, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan infrastruktur, kata para pejabat pertahanan.

Serangan tersebut telah melukai 46 personel militer AS, dengan cedera mulai dari cedera otak traumatis hingga luka karena pecahan peluru atau cedera pada gendang telinga. [lt/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG